Kolonel Yusuf Mohammed Farah dengan bangga memperlihatkan pusat operasi telepon darurat kepolisian yang sibuk melayani panggilan.
Jangan bayangkan ruangan dipenuhi petugas dengan puluhan telepon dan layar komputer. Ruangan pusat operasi itu hanyalah sebuah ruangan sederhana dengan satu pesawat telepon.
"Ini bukan tugas mudah, tetapi hal yang baik kini kami memiliki nomor darurat 888 dan sejauh ini berjalan cukup baik," kata Kolonel Farah (46), juru bicara kepolisian Somalia.
"Kami mendapatkan banyak telepon warga setiap hari yang meminta bantuan," lanjut Farah.
Sejak jatuhnya pemerintahan Somalia pada 1991, satu-satunya pilihan warga saat membutuhkan bantuan adalah memohon kepada panglima perang setempat untuk mengirimkan anak buahnya.
Namun, sejak nomor darurat 888 diperkenalkan awal bulan ini, setidaknya polisi menerima 40 panggilan setiap hari dari ke 16 distrik Mogadishu.
Meski peralatannya masih sangat bersahaja dengan ruangan operasi yang pengap dihiasi dinding yang sudah mengelupas catnya, bagi Farah, keberadaan nomor darurat ini adalah sebuah kemajuan.
"Ini adalah sebuah langkah awal. Banyak warga menelepon 888 setiap hari. Mereka memberikan informasi atau meminta bantuan," tambah dia.
Bukan perkara mudah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.