Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Minggu (10/11/2013), menyatakan Amerika memberi bantuan signifikan untuk Pemerintah Filipina dan upaya pemulihan di daerah terdampak bencana. "Pikiran dan doa kami bersama para korban yang terdampak badai menghancurkan ini," ujar dia.
Sebuah tim beranggotakan 90 marinir dan pelaut Amerika juga sudah diberangkatkan ke Filipina sebagai bagian dari gelombang pertama bantuan militer Amerika. Untuk membantu pencarian dan penyelamatan korban, militer AS dalam misi bantuan ini pun dilengkapi dengan pesawat.Marinir Amerika mengatakan tim yang dikirim ke Filipina berasal dari Ekspedisi Brigade 3, yang berangkat dari Okinawa, Jepang. Bersama mereka disertakan dua pesawat angkut Hercules.
Sementara itu, dua pesawat pengintai angkatan laut P-3 Orion yang berbasis di Florida dan telah ditempatkan selama 6 bulan di Misawa Jepang, telah diposisikan di Filipina untuk membantu pencarian dan penyelamatan.
Bantuan lain
Bersamaan, kelompok bantuan di AS meluncurkan kampanye bantuan jutaan dollar AS. World Vision yang berbasis di Seattle mengatakan selimut dan terpal akan tiba pada Senin (11/11/2013), sebagai langkah pertama untuk membantu 400.000 korban di Filipina.
"Saat ini , kami fokus pada hal-hal yang menyelamatkan jiwa," kata Chris Palusky , direktur senior World Vision untuk urusan darurat. Dia mengatakan makanan, tempat tinggal, dan sanitasi merupakan hal-hal pertama yang dibutuhkan.World Vision mengirimkan 5.000 selimut dan 3.000 terpal yang diterbangkan dari sebuah gudang di Jerman, untuk memberikan perlindungan sementara bagi para korban. Organisasi ini sudah melakukan kegiatan di Filipina sejak 1954 dengan 600 staf di sana.