Dewan itu mengatakan Utor juga membuat ribuan warga Filipina kehilangan tempat tinggal. Korban terbanyak ada di Luzon.
Kendati begitu, menurut Juru Bicara Dewan Reynaldo Balido, jumlah korban tewas topan Utor terbilang kecil. Hal ini dibandingkan dengan dampak sekitar 20 topan yang melanda Filipina.
Lebih lanjut, Balido memerinci tujuh dari delapan korban tewas topan Utor adalah dua orang yang tersapu banjir lantaran hujan lebat akibat kedatangan topan itu. Korban berikutnya adalah dua nelayan yang kapal mereka terhempas lantaran angin kencang Utor.
Lalu, ada satu pria korban tewas tenggelam gara-gara hendak menolong kerbaunya yang tenggelam di sungai akibat luapan air. Satu pria lagi tewas lantaran hendak menolong suadaranya di tengah pusaran banjir. "Satu korban tewas lagi adalah seorang perempuan yang hanyut saat rumahnya disapu banjir bandang,"kata Balido.
Menurut Balido, pemerintah Filipina masih mencari empat warga yang hilang. "Kebanyakan korban hilang adalah nelayan yang saat melaut tersapu topan berkekuatan 200 kilometer per jam itu,"demikian Reynaldo Balido.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.