Juru bicara kepolisian mengatakan, setidaknya 20 orang ditahan akibat bentrokan menyusul aksi unjuk rasa damai yang diikuti 300-an orang yang memproters Gubernur Sao Paulo Geraldo Alckmin.
Lewat jejaring sosial, kelompok anarkis Black Bloc, mengundang warga kota untuk mengikuti aksi tersebut. Dalam unjuk rasa itu, massa menuntut demiliterisasi polisi negara bagian yang kerap menggunakan kekerasan dalam tugasnya.
Namun, unjuk rasa itu berubah menjadi kerusuhan setelah sekelompok kecil pengunjuk rasa ekstrem menyerbu bank, pertokoan dan tempat bisnis lain di kawasaan Pinheiros menggunakan palu.
Polisi kemudian menembakkan gas air mata, peluru karet, dan granat kejut untuk membubarkan perusuh, yang sebagian dari mereka menggunakan topeng.
Sejauh ini belum diperoleh pernyataan resmi soal korban dari kerusuhan itu, namun fotografer AFP melihat salah seorang pengunjuk rasa terluka akibat pecahan kaca.
Polisi, yang sudah memperingatkan pengunjuk rasa agar tidak berlaku anarkis, memperketat keamanan untuk mencegah para pengunjuk rasa memasuki kawasan pusat kota Avenue Paulista di mana sekitar 50-an orang meneriakkan slogan-slogan anti-Alckmin.
"Kami ingin Alckmin pergi. Dia adalah kapitalis korup," kata Orlando Azevedo (25).