KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Kejaksaan Malaysia, Kamis (18/7/2013), menjatuhkan dakwaan penghasutan dan memicu kebencian agama terhadap dua warga negeri itu karena memasang foto menyantap daging babi di jejaring sosial saat bulan Ramadhan.
Alvin Tan dan Vivian Lee memasang foto mereka sedang memakan semur daging babi dan menyampaikan salam kepada umat Muslim melalui jejaring sosial Facebook.
Keduanya menghadapi hukuman maksimal delapan tahun penjara bila dinyatakan bersalah.
Tan dan Lee mengatakan, foto itu dimaksudkan sebagai gurauan.
Permintaan pasangan ini untuk dibebaskan dengan jaminan tidak dikabulkan jaksa.
Jaksa Agung Malaysia Abdul Gani Patail mengatakan dalam satu pernyataan bahwa pemerintah tetap akan menahan mereka karena ”mereka berpotensi menerbitkan konten yang dapat memicu kemarahan publik”.
Keduanya kini ditahan dan ditempatkan di sel terpisah menjelang sidang perdana 24 Agustus.
Mereka meminta maaf melalui video di YouTube karena foto tersebut membuat banyak kalangan di Malaysia marah.
Sebelumnya, pada Rabu (17/7/2013), Perdana Menteri Najib Razak mengkritik tindakan yang dilakukan pasangan ini.
”Tindakan lancang dan kurang ajar oleh pasangan muda yang menghina Islam ini menunjukkan bahwa kebebasan berekspresi dan opini yang tidak bertanggung jawab dapat merusak komunitas,” kata Razak, seperti dikutip harian The Star.
Tahun lalu, Lee—seorang guru taman kanak-kanak—dan Tan, mantan mahasiswa Universitas Nasional Singapura, memicu kemarahan karena menerbitkan foto dan video mereka saat tengah berhubungan seks.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.