Seorang mantan pengawai kontrak Badan Keamanan Nasional (National Security Agency/NSA) AS, Edward Snowden, yang kini terjebak di bandara Moskwa, Rusia, dan tengah berupaya untuk menghindari penangkapan oleh pihak Amerika Serikat, bulan lalu membocorkan rincian usaha badan-badan intelijen AS mendapatkan informasi dari situs-situs populer di internet, termasuk Facebook.
"Comrades (kawan-kawan), tutup akun Facebook Anda, Anda sedang bekerja secara gratis sebagai informan CIA. Tinjaulah kasus Snowden!" tulis Menteri Lembaga Pemasyarakatan Venezuela, Iris Varela, di akun Twitter-nya.
Venezuela telah menawarkan suaka bagi Snowden, tetapi pria 30 tahun itu tidak memberi tanggapan dan tampaknya tidak bisa meninggalkan zona transit Bandara Internasional Sheremetyevo di Moskwa.
Snowden telah membongkar sebuah program yang dikenal sebagai Prism yang bergantung pada data pelanggan yang dipasok oleh perusahaan teknologi besar.
"Negara-negara dan orang-orang yang telah menjadi korban mata-mata gringo (AS) harus menuntut Amerika Serikat untuk mendapatkan kompensasi yang adil. Kita akan membangkrutkan ekonomi AS!" tulis Varela, yang dikenal karena retorika radikalnya dan pendukung almarhum Hugo Chavez.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.