Salin Artikel

Ada Apa di Balik Kasus Pemerkosaan yang Tinggi di India?

Mereka diserang di distrik Dumka di negara bagian Jharkhand, India timur, saat mendirikan tenda untuk bermalam. Video pasangan yang tertekan itu viral di media sosial dan banyak orang mengungkapkan kemarahannya. Seorang pengguna menyebutnya sebagai insiden yang memalukan dan mengejutkan serta mimpi buruk.

"Memalukan! Orang India memperlakukan orang asing seperti mereka memperlakukan perempuan mereka sendiri. Malu pada masyarakat kita yang busuk," kata aktor Bollywood, Richa Chadha.

Kasus pemerkosaan tergolong tinggi di India. Dari tahun 2013 sampai dengan 2022, jumlah kasus pemerkosaan selalu berada di kisaran 30 ribu kasus per tahun, belum termasuk kasus yang tidak dilaporkan.

Berdasarkan laporan Statista, tahun 2016 menandai jumlah kasus pemerkosaan tertinggi di India, yaitu hampir 39 ribu kasus. Hanya di tahun 2022, angka kasus pemerkosaan di India mencapai 31 ribu kasus dengan rata-rata 90 pemerkosaan setiap hari.

Di tahun 2022, polisi menangkap 11 orang setelah dugaan pemerkosaan dan penyiksaan terhadap seorang perempuan muda yang bahkan juga diarak di jalan-jalan Kota Delhi. Di tahun yang sama, seorang petugas polisi di India ditangkap setelah dituduh memperkosa seorang gadis berusia 13 tahun yang pergi ke kantornya untuk melaporkan bahwa dia telah diperkosa beramai-ramai.

Pada tahun 2021, seorang perempuan berusia 34 tahun di Mumbai tewas setelah diperkosa dan disiksa.

Khusus kasus permerkosaan yang menimpa turis asing, kasus yang menimpa perempuan Spanyol itu bukanlah yang pertama. Tahun 2015, seorang turis Jepang menjadi korban perkosaan pemandu wisatanya sendiri di India. Turis itu diajak keliling naik sepeda motor oleh pemandunya ke sepi, kemudian  memperkosanya.

Di tahun yang sama, seorang turis Jepang yang lain menjadi korban perkosaan sekelompok orang di Kota Kolkata. Pelakunya enam orang.

Desember 2018, turis Inggris menjadi korban perkosaan di Kota Goa. Juli 2018 juga terjadi perkosaan terhadap turis perempuan asal Rusia yang sedang solo traveling di Tiruvannamalai, Distrik Tamil Nadu. Pelaku perkosaannya antara lain pemandu wisatanya sendiri dan manajer hostel tempat dia menginap.

Tahun 2022, turis perempuan Inggris diperkosa di depan pacarnya saat berwisata ke Pantai Arambol Sweet Waterdi Goa, India Selatan. Pelaku disebut sebagai anggota komplotan tukang pijat ilegal di kawasan pantai itu.

Faktor Hukum dan Kondisi Sosial 

India telah lama menyandang gelar negara paling berbahaya bagi perempuan. Perempuan di India harus memaksimalkan kewaspadaan saat berada di area publik, seperti tempat kerja, jalan raya, hingga pasar untuk menghindari tindakan-tindakan yang tidak diinginkan.

Faktor utama tingginya pemerkosaan di India adalah adanya celah hukum dan kondisi sosial masyarakat. Hukum di India yang mengatur mengenai penindakan kasus pemerkosaan sangat lemah.

“Pemerkosaan adalah pelanggaran yang tidak dapat ditebus dalam hukum pidana India,” kata Anuja Trehan Kapur, psikolog dan advokat kriminal yang berbasis di New Delhi, kepada DW.

Kapur juga menambahkan, seringkali pelaku justru mendapatkan jaminan karena korban dinilai kurang bukti. Sering pula para terdakwa justru dilindungi polisi, politisi, dan pengacara.

Selain hukum yang lemah, beberapa peneliti mengatakan bahwa masalah pemerkosaan di India terjadi sebagai dampak dari kondisi sosial negara itu.

“Kami memiliki masyarakat patriarki di India, yang lebih mementingkan laki-laki. Perempuan biasanya dianggap warga negara kelas dua,” ungkap Dr. Shruti Kapoor, aktivis feminis dan pendiri organisasi Sayfty Trust.

“Keinginan dan pendapat anak perempuan tidak dianggap sepenting keinginan anak laki-laki. Anak perempuan belajar untuk tunduk sejak awal,” tambah Kapoor.

Para ahli menunjukkan, kekerasan terhadap anak perempuan dan perempuan dewasa biasanya terjadi di lingkungan sekitar mereka. Menurut data Biro Catatan Kejahatan Nasional pada tahun 2017, sekitar 93 persen dari seluruh pemerkosaan di India dilakukan orang yang dikenal korbannya, mulai dari anggota keluarga, teman, tetangga, majikan, hingga teman daring.

Adanya sistem kasta di India juga menjadi faktor pendorong tingginya angka pemerkosaan. Sistem kasta meresap ke dalam setiap aspek kehidupan di sebagian besar wilayah India. Persaingan yang didorong oleh kasta, dan kadang-kadang berbasis agama, telah menjadi motivasi utama terjadinya pemerkosaan.

Pada banyak kasus, perempuan dari kasta yang terpinggirkan terbukti menjadi yang paling rentan terhadap pemerkosaan. Dengan semakin banyaknya laki-laki dari kelompok kasta rendah yang bermigrasi ke perkotaan untuk mencari pekerjaan, perempuan dari keluarga mereka tetap tinggal di desa menjadi sangat rentan.

Faktor lain yang mendorong tingginya angka pemerkosaan adalah budaya kekerasan. Equal Community Foundation yang berbasis di Pune melakukan survei terkait isu gender dengan melibatkan remaja laki-laki dari rumah tangga berpenghasilan rendah.

“Sebagian besar anak laki-laki ini percaya bahwa anak perempuan yang mengenakan pakaian Barat tidak bermoral, dan mereka dapat dilecehkan karena mereka memintanya,” kata Pravin Katke dan Rahul Kusurkar dari organisasi tersebut.

Katke dan Kusurkar prihatin dengan kasus pemerkosaan yang sering terjadi, tidak hanya di India, tetapi di seluruh dunia. “Kami percaya bahwa pria dan anak laki-laki pada dasarnya tidak melakukan kekerasan; norma patriarki membuat mereka tidak peka. Oleh karena itu, tidak setiap laki-laki menjadi bagian dari masalah, namun setiap laki-laki dapat menjadi bagian dari solusi,” kata mereka.

Kasus pemerkosaan yang berulang kali membuat marah banyak warga India. Beberapa pihak bahkan menuntut hukuman mati bagi para pemerkosa. Ada juga seruan kepada pihak berwenang untuk menggantung para pelakunya di depan umum.

Para ahli mengatakan bahwa hal itu juga menunjukkan peningkatan kekerasan di negara tersebut. Para analis berpandangan, rendahnya tingkat hukuman dan lemahnya sistem peradilan di India memberi jalan bagi praktik main hakim sendiri.

https://internasional.kompas.com/read/2024/03/06/102912670/ada-apa-di-balik-kasus-pemerkosaan-yang-tinggi-di-india

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke