Salin Artikel

Mengapa Ukraina Dijuluki Lumbung Pangan Eropa?

Ukraina merupakan salah satu wilayah paling subur di muka bumi. Negeri itu kaya dengan tanah hitam yang subur (dalama bahasa Rusia disebut chernozem), yang sangat cocok untuk menanam biji-bijian.

Chernozem sangat subur dan membuat hasil pertanian melimpah, berkat kemampuannya yang efisien dalam menyimpan kelembapan dan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Chernozem banyak ditemukan di daerah beriklim sedang. Selain di Ukraiana, tanam hitam jenis itu ditemukan juga di Rusia, Moldova, serta beberapa bagian dari Amerika Serikat, Kanada, dan Argentina.

Ukraina berkemampuan untuk menyediakan pangan yang cukup bagi setengah miliar orang, atau mungkin lebih.

Sekitar 32 juta hektar lahan di negara itu ditanami setiap tahunnya. Ukraina dan Rusia memasok seperempat dari produksi gandum dunia, dan separuh dari produk bunga matahari. Tanaman utama di negara itu meliputi bunga matahari, jagung, kedelai, gandum, dan jelai.

Petani Ukraina menanam tanaman untuk diekspor ke seluruh Uni Eropa, serta China, Turki, India, Mesir, dan Afrika.

Lebih dari 70 persen wilayah negara itu terdiri dari lahan pertanian.

Ukraina menempati peringkat pertama di dunia untuk produksi dan ekspor bunga matahari dan minyak bunga matahari. Negara itu juga menempati peringkat atas sebagai produsen dan pengekspor jelai, jagung, gandum hitam, dan gandum.

Sekain itu, Ukraina adalah produsen kentang terbesar, bahkan diyakini sebagai produsen kentang terbesar keempat di dunia.

Menurut data statistik, produksi sereal dan kedelai Ukraina diperkirakan akan mencapai 78 juta ton dalam dua tahun.

Dengan 42 juta hektar lahan pertanian yang tersedia, potensi pertanian pangan Ukraina memang sangat besar.

Namun adanya invasi Rusia pada Februari 2022 dan perang yang berlagsung hingga saat itu tentu saja berdampak buruk pada produksi dan kegiatan ekspor biji-bijian Ukraina.

https://internasional.kompas.com/read/2024/02/01/172059770/mengapa-ukraina-dijuluki-lumbung-pangan-eropa

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke