Salin Artikel

Kenapa Presiden Meksiko Tidak Pernah Keluar Negeri, Termasuk ke KTT G20?

Menjabat sejak 1 Desember 2018, Andres Manuel Lopez Obrador yang juga biasa disebut AMLO sesuai inisialnya, berbeda dengan para pendahulunya yang lalu-lalang ke luar negeri sejak awal masa jabatan.

Dikutip dari KOMPAS.id pada Senin (14/11/2022), Enrique Pena Neto yang menjabat pada 2012-2018 melakukan sembilan perjalanan internasional dalam enam bulan pertama sebagai presiden.

Kemudian, Felipe Calderon (masa jabatan 2006-2012) empat kali dinas ke luar negeri dalam enam bulan pertama pemerintahannya.

Adapun kunjungan kerja terakhir Lopez Obrador yang tercatat oleh media adalah saat terbang ke Washington DC, Amerika Serikat, pada Juli 2020 untuk bertemu Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.

Kala itu, AMLO hadir untuk menandatangani perjanjian perdagangan tiga pihak antara AS, Kanada, dan Meksiko.

Oleh karena itulah Obrador disinyalir tidak hadir di KTT G20 Indonesia pada 15-16 November 2022, meski Meksiko merupakan salah satu negara anggota.

Kehadiran Meksiko di Bali diwakili oleh Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard, yang juga mewakili Obrador di konferensi iklim PBB (COP27) di Mesir dan pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Lopez Obrador tidak memiliki masalah dengan vaksin. Ia sudah disuntik dosis penguat atau booster.

Selain Meksiko, kepala negara anggota G20 lainnya yang tidak hadir di Bali adalah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Brasil.

Kremlin menyatakan bahwa Putin tak bisa hadir karena masalah jadwal, sedangkan di Brasil sedang terjadi transisi kepemimpinan dari Presiden Jair Bolsonaro ke presiden terpilih Luiz Inacio Lula da Silva yang menang pilpres.

Namun, ia gagal menjual pesawat tersebut sesuai yang dijanjikan sejak kampanye, karena kesulitan mencari pembelinya.

AMLO menjual Boeing 787 Dreamline itu seharga 130 juta dollar AS (Rp 2 triliun).

Dikutip dari Reuters, Lopez Obrador kemudian pada Jumat (11/11/2022) mengusulkan untuk menyerahkan pesawat kepresidenan tersebut kepada maskapai penerbangan yang dikelola militer, dan mengizinkan jika hendak disewa oleh para pegawai di sana.

"Pesawat akan diserahkan ke Mexicana de Aviacion untuk perjalanan khusus," katanya dalam konferensi pers di Semenanjung Yucatan.

Burung besi tersebut boleh disewa oleh para pekerja maskapai baru itu untuk keliling Meksiko bahkan ke benua lain.

"Akan disewakan dengan cara khusus bagi masyarakat yang ingin membawa keluarga atau pekerjanya jalan-jalan sebagai hadiah atas kinerjanya," tambah AMLO.

Lopez Obrador juga berencana membuat maskapai baru di bawah naungan bisnis dikelola militer yakni Olmeca-Maya-Mexica, yang akan menjalankan beberapa bandara dan proyek Kereta Maya bernilai miliaran dollar AS. Proyek ini sedang dibangun di Yucatan.

Ia mengatakan kepada wartawan, maskapai baru tersebut akan diberi nama Mexicana de Aviacion.

Mexicana yang merupakan maskapai penerbangan andalan Meksiko sebelumnya, bangkrut pada 2010. Mexicana adalah salah satu maskapai penerbangan tertua di dunia dan sudah beroperasi selama hampir satu abad.

Namun, kritikus pemerintah menuduh pemerintahan Lopez Obrador memiliterisasi masyarakat dengan memasukkan banyak infrastruktur Meksiko--termasuk garda nasional yang dipimpin sipil--di bawah kendali Angkatan Darat.

Sementara itu, otoritas Meksiko sedang berupaya memulihkan peringkat penerbangan Kategori 1 dari Badan Penerbangan Federal AS (FAA), setelah kehilangan label itu pada 2021 sehingga maskapai lokal tidak bisa menambahkan penerbangan baru ke Amerika Serikat.

https://internasional.kompas.com/read/2022/11/15/110200370/kenapa-presiden-meksiko-tidak-pernah-keluar-negeri-termasuk-ke-ktt-g20

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke