Salin Artikel

Dampak Berbahaya Doping dalam Olahraga

KOMPAS.com - Doping adalah performance enhancing drugs (PED) atau obat-obatan yang digunakan untuk meningkatkan performa atlet.

Dilansir dari American College of Medical Toxicology, praktik doping oleh para atlet sudah ada sejak lama, namun hanya melalui diet khusus dan mengonsumsi tanaman jenis tertentu.

Tapi, praktik doping era sekarang mendapat perhatian khusus karena menggunakan obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan performa atlet.

Praktik Doping Pertama Kali

Pada 1904, doping pertama kali ditemukan di Olimpiade cabang lari.

Para pelari disuntik dengan strychnine untuk membantu kecepatan dan memberi kekuatan untuk menyelesaikan kompetisi.

Selanjutnya, mulai muncul eraturan dan larangan menggunakan doping.

Ini karena terlepas dari peningkatan kinerja yang terlihat pada atlet, mereka juga sering menderita efek kesehatan yang merugikan, dan bahkan kematian dini.

Hal itu membuat ada larangan menggunakan doping pada 1928 oleh Association of Athletics Federation.

Dampak Berbahaya Doping

Dikutip American Medical Society for Sports Medicine, efek samping atau bahaya penggunaan doping sangat banyak.

Dari segi kardiovaskular, doping membuat rama jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, serangan jantung, hingga kematian mendadak.

Sistem saraf pusat juga bisa terganggu dan memicu insomnia, kecemasan, depresi, perilaku agresif, bunuh diri, sakit kepala, kecanduan
penarikan, psikosis, tremor, pusing, dan stroke.

Dari segi pernafasan, doping bisa menyebabkan mimisan dan sinusitis.

Hormonal pun juga ikut terpengaruh. Mulai dari munculnya infertilitas, ginekomastia (payudara membesar), penurunan ukuran testis, gairah seks rendah, akromegali, dan kanker.

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/23/041500570/dampak-berbahaya-doping-dalam-olahraga

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke