Salin Artikel

Apa Itu Black Friday dan Dampaknya

KOMPAS.com - Hari setelah Thanksgiving, atau biasa disebut Black Friday, telah menjadi salah satu hari belanja tersibuk di AS.

Toko rantai nasional menawarkan penawaran khusus hemat uang, dan terbatas pada berbagai macam barang.

Ini dilakukan dalam upaya memikat pembeli ke toko, sembari menawarkan penawaran serupa secara online.

Tapi, seberapa gawatkah Black Friday ini? Hanya menyimpan potensi keuntungan atau justru malapetaka?

Istilah Black Friday dalam Bisnis

Dilansir History, diyakini banyak orang bahwa istilah Black Friday berasal dari konsep bahwa bisnis bisa beroperasi dengan kerugian finansial, atau istilahnya, "dalam bahaya".

Hal ini terjadi sampai hari setelah Thanksgiving, ketika penjualan besar-besaran akhirnya memungkinkan mereka menghasilkan keuntungan.

Hal ini yang menempatkan mereka “dalam warna hitam.” 

Ungkapan "Black Friday" juga menandakan dorongan positif dalam penjualan ritel yang sempat tidak tumbuh secara nasional sampai akhir 1980-an.

Ketika pedagang mulai menyebarkan narasi keuntungan dari "merah" ke "hitam", Black Friday digambarkan sebagai hari dimana toko mulai menghasilkan keuntungan.

Hari belanja terbesar di AS memicu hal ini.

Istilah Black Friday dalam Keamanan AS

Penjelasan yang lebih akurat dari istilah Black
Friday berasal dari awal 1960-an, ketika petugas polisi di Philadelphia mulai menggunakan frasa "Black Friday".

Mereka menggambarkan kekacauan yang terjadi ketika sejumlah besar turis pinggiran kota datang dan memulai belanja liburan.

Para turis menghadiri pertandingan sepak bola tahunan Angkatan Darat Angkatan Laut pada hari Sabtu.

Kerumunan besar membuat pusing polisi, yang bekerja shift lebih lama dari biasanya.

Ini karena mereka menangani kemacetan lalu lintas, kecelakaan, mengutil, dan masalah lainnya.

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/16/185454370/apa-itu-black-friday-dan-dampaknya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke