Salin Artikel

Biografi Hunter S Thompson, Legenda Jurnalisme Gonzo

KOMPAS.com - Membicarakan Gonzo adalah membicarakan Hunter S Thompson, sosok legenda yang bertanggung jawab pada kemunculan genre jurnalisme pendobrak batas ini, yang kemudian membuat kerja wartawan berada pada era baru.

Dilansir Rolling Stone, Selama 30 tahun, Thompson melakukan banyak hal untuk mendefinisikan kembali jurnalisme di halaman-halaman majalah.

Dia hidup dan menulis di tepi dengan gaya yang kemudian disebut jurnalisme Gonzo. Istilah itu memang menangkap gaya hidupnya.

Pelaporannya tak kenal takut, dan kecerdasannya dikenal menakutkan. Dialah Hunter S Thompson.

Biografi Hunter S Thompson

Masih dilansir Rolling Stone, Thompson lahir di Louisville, Kentucky, sempat bertugas di Angkatan Udara, dan bekerja sebagai jurnalis di Puerto Rico sebelum pindah ke San Francisco, tempat sebuah artikel tentang Hells Angels berubah menjadi proyek buku.

Dia menghabiskan hampir dua tahun berkendara dengan geng motor penjahat, dan pada tahun 1966, dia menerbitkan buku terlaris yang membawa pembaca jauh ke dalam subkultur yang sebagian besar tidak dapat diakses dunia luar.

Dalam hal ini, Thompson dan Rolling Stone adalah roh yang sama. Setelah dia menulis ke majalah, Jann S Wenner, pucuk pimpinan Rolling Stone, mengundangnya ke kantor untuk membahas sebuah artikel yang akan disebut "Pertempuran Aspen".

Wenner, lantas mengenang Thompson sebagai sosok yang unik.

“Mencukur botak rambutnya, berkacamata hitam, merokok, membawa dua hingga enam bungkus bir."

Karya Hunter S Thompson

Thompson sempat mengirim Rolling Stone bagian pertama dari karya baru yang sedang dia kerjakan.

“Fear and Loathing in Las Vegas”, judulnya, menjadi karya Thompson yang amat menentukan.

Ini jadi pengalaman sastra yang menarik bagi generasi pembaca. Dimulai sebagai tugas dari Sports Illustrated ketika Thompson diminta pergi ke Las Vegas untuk menulis keterangan foto 250 kata pada balapan motor, Mint 400.

Perjalanan menjadi kurang tentang meliput balapan dan lebih banyak, dalam kata-kata Thompson, "perjalanan biadab ke jantung impian Amerika."

Saat dia mengirimkan 2.500 kata ke Sports Illustrated, karya tersebut ditolak, bersama dengan dirinya yang dipecat.

Tetapi ketika Wenner membacanya, dia "menangkapnya".

Rolling Stone lantas mengirim Thompson kembali ke Vegas untuk memperluas karya tersebut, melaporkan Konferensi Asosiasi Pengacara Distrik Nasional tentang Narkotika dan Obat-obatan Berbahaya.

Hasilnya sangat lucu dan menggetarkan. “Fear and Loathing in Las Vegas” ditayangkan dalam dua bagian, dalam edisi 11 dan 25 November 1971, dengan ilustrasi oleh Ralph Steadman, dan diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun berikutnya.

Pada tahun 1998, itu menjadi film yang dibintangi Johnny Depp.

Thompson juga membentuk kembali apa artinya menulis tentang politik. Dia mengajukan 14 kiriman untuk Rolling Stone dari jejak kampanye presiden tahun 1972.

Dia mengekspos "jurnalisme paket," potongan-potongan yang lahir dari sesi bercanda antara jurnalis dan pembantu kampanye.

Banyak pengamatan Thompson yang benar-benar terjadi hari ini.

“Ini sampai pada titik di mana Anda hampir tidak dapat mencalonkan diri sebagai presiden, kecuali Anda dapat menyebabkan orang mengeluarkan air liur dan mencambuk satu sama lain dengan tongkat besar,” tulisnya.

"Anda hampir harus menjadi bintang rock untuk mendapatkan jenis demam yang Anda butuhkan untuk bertahan hidup dalam politik Amerika," tulis Thompson.

Hunter S Thompson Bunuh Diri

Thompson menulis satu bagian terakhir untuk Rolling Stone, pada tahun 2004. Dengan nada rendah hati, tidak seperti biasanya.

Pada saat itu, sakit punggung Thompson telah menjadi kronis, dan dia membutuhkan kursi roda.

Cerita selanjutnya, Thompson terlibat adu mulut dengan istrinya, Anita Thompson, setelah dia hampir menembaknya dengan pistol pelet.

Mereka berbaikan keesokan harinya, tetapi ketika Anita menelepon Thompson dari klub kesehatan terdekat, dia mendengar suara klik yang aneh.

Setelah dia menutup telepon, Thompson memasukkan pistol kaliber 45 ke mulutnya dan menarik pelatuknya.

Thompson meninggalkan catatan bunuh diri, berjudul “Football Season Is Over,” yang dicetak di Rolling Stone.

"67," tulis Thompson. "Itu adalah 17 tahun terakhir setelah 50. 17 tahun lebih dari yang saya butuhkan atau inginkan. Membosankan. Saya selalu cuek. Tidak menyenangkan untuk siapa pun. 67. Anda menjadi menyebalkan. Bertindak usia tua Anda. Tenang. Ini tidak akan sakit.”

Pada bulan Maret 2005, Thompson muncul di sampul majalah Rolling Stone, dengan kenangan dari Depp, George McGovern dan putra Thompson, Juan.

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/10/203512070/biografi-hunter-s-thompson-legenda-jurnalisme-gonzo

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke