Salin Artikel

Ferdinand Marcos, Diktator Filipina dengan Gelimang Kontroversinya

KOMPAS.com - Setelah dianggap sukses secara ekonomi di kawasan, kondisi Filipina di bawah Presiden Ferdinand Marcos, yang secara bertahap dikenal sebagai "Orang Sakit Asia", semakin memburuk.

Arsip The Washington Post menyebut, banyak kesalahan dalam pemerintahan, termasuk dari para "orang kuatnya" serta kader kroni-kroninya.

Institusi politik berhenti berkembang di bawah Marcos, ekonomi nasional jatuh ke dalam keruntuhan, dan negara dibiarkan dibebani dengan utang luar negeri 28 miliar dollar AS.

Dia berkuasa sebagai tentara salib anti-komunis yang tangguh.

Meski begitu, pemerintahannya, yang melihat komunis tumbuh dari segelintir pemberontak, dapat dikendalikannya pada tahun 1969 dan menjadi angkatan bersenjata dengan lebih dari 20.000 pejuang.

Marcos pertama kali terpilih sebagai presiden sebagai seorang reformis. Dianggap bisa membersihkan korupsi yang seolah jadi endemik di Filipina.

Tetapi, dia malah memimpin penjarahan sistematis perbendaharaan negaranya sendiri.

Marcos membangun reputasi politiknya sebagai ahli taktik yang cerdik, yang dapat secara akurat "menilai denyut nadi rakyat jelata".

Namun, dia sangat meremehkan kehilangan atas dukungannya, dan salah menghitung kekuatan gerakan rakyat yang akhirnya menggulingkannya.

Bersama istrinya, Imelda, Marcos sering melakukan aksi-aksi aneh dan menggelikan di istana yang sekaligus menghibur dan mempermalukan satu generasi Filipina.

Ada diskotek istana, dengan Imelda muncul dengan sepatu bertenaga baterai dengan tumit berpendar.

Ada skandal perselingkuhannya tahun 1960-an dengan aktris film Amerika Dovie Beams.

Dan ada pula episode pada tahun 1981 di mana Marcos diyakini telah memerintahkan menantunya sendiri diculik.

Hal menggelikan ini dilakukan untuk mencegah Imelda mengambil tindakan yang lebih radikal setelah pemuda itu, yang baru saja bercerai, kawin lari dengan putri sulung Marcos, Imee.

Pada akhir pemerintahannya, jelas bahwa Marcos telah berbohong tentang segala hal, mulai dari kesehatannya, hingga kekayaan pribadinya. Dari rekor Perang Dunia II, hingga permainan golfnya.

Pria kelahiran 11 September 1917, di utara Filipina, di Sarrat, Provinsi Ilocos Norte, ini, meninggal 28 September 1989 di Hawaii.

Sebelumnya, Marcos terpilih menjadi presiden Filipina dan dilantik pada 30 Desember 1965.

Saat menjabat, presiden berusia 48 tahun itu dipandang sebagai seorang reformis dan, yang paling penting, sebagai pendukung upaya perang AS yang berkembang di Vietnam.

Pada November 1969, Marcos menjadi presiden
Filipina pertama yang memenangkan masa jabatan empat tahun kedua.

Dia mengalahkan Senator Sergio Osmena dalam pemilihan yang dinodai tuduhan penipuan, kekerasan, dan pembelian suara oleh Partai Nacionalista pimpinan Marcos.

Dan, kontroversinya berlanjut bertahun-tahun kemudian, sampai ia menemu ajalnya.

https://internasional.kompas.com/read/2021/09/28/113606070/ferdinand-marcos-diktator-filipina-dengan-gelimang-kontroversinya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke