Salin Artikel

Bring Me The Horizon Dianggap Melupakan Metal, tapi Malah Makin Tenar

Album-album terkini yang dirilis band yang dimotori Oliver Sykes ini, dianggap semakin melupakan akar metal yang dulu dimainkannya.

Tapi kritik dari penggemar tak membuat BMTH berhenti. Justru malah semakin memantapkan eksplorasi.

Terkait hal ini, gitaris BMTH Lee Malia, bahkan mengklaim bahwa Bring Me The Horizon bukanlah benar-benar band metal.

Dilansir Ultimate Guitar, Lee menegaskan bahwa band-nya tak pernah melupakan akar metal.

Meski begitu, evolusi musik BMTH sampai ke arah musik pop saat ini, karena band yang mulai aktif sejak 2004 ini tak pernah berhenti bereksplorasi.

"Kami tak pernah terperangkap di dalam skena. Kalau kami merupakan band yang benar-benar metal, kami bakal masih menjadi band metal sampai saat ini. Namun, kami tidak pernah menjadi band yang benar-benar metal," ujar Lee.

Faktor penyebab evolusi musik BMTH yang masih dihujani kritikan--karena dianggap berpindah haluan--ditegaskan Lee, juga karena faktor usia.

"Dulunya kami adalah anak-anak muda yang suka musik keras dan ekstrem. Tapi saat ini, kami mencoba menciptakan ulang itu semua dengan cara kami sendiri," tambahnya.

Tak mau sama seperti album sebelumnya. Inilah sikap yang selalu dipegang BMTH.

Mulai dari album Pray for Plagues (2005) yang kental nuansa deathcore, Suicide Season (2009) yang memainkan metalcore, sampai There Is A Hell... (2010) yang lebih ke arah post-hardcore, semua sudah dilalui band ini.

Pasca-There Is A Hell..., BMTH mulai bereksplorasi dengan musik rock, elektronik, sampai pop.

Album Sempiternal (2013) dan That's The Spirit (2015), menampikan energi rock dari BMTH, sebelum akhirnya menjadi tak terduga di album AMO (2019) dan EP Post Human: Personal Horror (2020).

Kritikan pada BMTH tak sebatas dilakukan penggemar. Pentolan band punk Minor Threat dan Bad Religion Brian Baker, bahkan sempat menyebut BMTH sebagai band buruk.

"Saya akan menghentikan mereka setiap kali melihat mereka hari ini dan berkata bahwa band mereka jelek," tulis Baker.

Hal yang memicu kekesalan Baker adalah saat pagelaran Resurrection Fest, BMTH seolah diistimewakan. Di gambar yang terpampang foto BMTH, tertulis peraturan bahwa lima personel BMTH bebas melakukan apa saja.

Hal ini seolah menunjukkan bahwa BMTH tak menghormati banyak band rock lain yang juga mengisi acara tersebut.

Kritik Brian lantas dibalas vokalis BMTH Oliver Sykes, yang berkata bahwa Brian sudah tua dan tak berhak ikut campur urusan band-nya.

"Mending pikirin soal pensiun atau cuaca yang dingin," tulis Oli di Instagram.

Tak hanya dengan Baker, BMTH juga pernah bermasalah dengan band lain. Mulai dari Carcass sampai Coldplay.

Perseteruan dengan Coldplay terjadi karena album baru dari band yang dimotori Chris Martin ini dianggap punya cover yang sama dengan album BMTH.

BMTH yang tampil di acara NME Innovation Award 2015, mengobrak-abrik meja yang ditempati personel Coldplay. Oli Sykes, sang vokalis, melompat ke atas meja dan menendangi gelas dan botol yang ada di sana.

Sampai-sampai, gitaris Coldplay, Jonny Buckland saat itu harus menyingkirkan gelas dan botol yang berserakan agar tidak pecah dan melukai rekan-rekannya.

https://internasional.kompas.com/read/2021/06/19/195611670/bring-me-the-horizon-dianggap-melupakan-metal-tapi-malah-makin-tenar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke