Salin Artikel

Profil Pasukan Khusus Dunia: Marcos (India)

Meski terbentuk jauh setelah pasukan khusus negara lainnya mulai aktif, Marcos tidak bisa dianggap remeh. Sepak terjangnya layak diperhitungkan. Tak hanya itu, seleksi latihan ketatnya membuat siapa pun bergidik.

Sejarah Awal dan Pengembangan Operasi

Inisiasi pembentukan Marcos dimulai sejak perang India-Pakistan tahun 1971, dimana India mulai merintis pasukan amfibi khusus.

Selama bertahun-tahun melakukan fase uji coba, pada April 1986, Angkatan Laut India mulai merencanakannya secara serius.

Tiga perwira India kemudian dikirim untuk menjalani jadwal pelatihan keras dengan US Navy SEAL dan British Special Air Service.

Sesudah menyerap semua ilmu, para perwira ini lantas membentum inti pertama pasukan khusus yang dinamakan Marine Commando Force (MSF).

Pasukan ini selanjutnya berubah menjadi Marine Commandos (Marcos) pada Februari 1987, yang beroperasi dari pangkalan angkatan laut di Mumbai, Visakhapatnam, Goa, Kochi dan Port Blair.

Meski awalnya dibuat khusus untuk operasi maritim, berbagai kebutuhan operasi membuat Marcos melebarkan sayapnya. Peran Marcos meluas hingga diharuskan mengatasi operasi di darat, seperti penyelamatan sandera sampai aksi kontra terorisme.

Tapi, operasi maritim di Jammu dan Kashmir, terutama melalui Sungai Jhelum dan Danau Wular, tetap jadi spesialisasi Marcos, mengingat pentingnya daerah itu.

Reputasi Marcos terjaga sejak awal, dan selama dua dekade nyaris tak pernah tercoreng. Membuat pasukan dengan julukan Magarmach (buaya) ini jadi salah satu pasukan elit terbaik dunia.

Pasukan Tertutup yang Pandai Menyamar

Marcos, yang dikenal sebagai pasukan elit tertutup, mengklaim hanya punya dua ribu personel. Tapi kekuatan sebenarnya jelas dirahasiakan militer India.

Beberapa operasi yang pernah memakai jasa Marcos di antaranya Operasi Kaktus pada 1988,
dimana Marcos membela pemerintahan demokratis Presiden Maladewa saat itu, Maumoon Abdul Gayoom dari kudeta militan Sri Lanka.

Marcos juga menjalankan beberapa operasi, di antaranya Operasi Pawan, Rahat, sampai Operasi Tornado Hitam. Beberapa operasi pembebasan sandera dan kontra terorisme juga sempat dilakukan Marcos di wilayah yang berkonflik.

Dalam melawan teroris, Marcos dikenal hebat dalam menyamar. Bahkan, penampilan pasukan ini sangat mirip dengan masyarakat sipil. Teroris sempat kewalahan karena anggota Marcos sampai tidak bisa dibedakan dengan penduduk setempat.

Dalam penyamaran, serangan biasanya dilakukan secara perlahan, untuk selanjutnya membunuh musuh dari dalam sampai habis tak bersisa.

Saat melakukan operasi, Marcos seringkali dibantu helikopter angkut Westland WS-61 Sea King, helikopter Chetak, dan kapal selam. Kendaraan-kendaraan ini berfungsi untuk meluncurkan pasukan ini, dimana biasanya juga langsung dilengkapi perlengkapan perang khusus.

Seleksi Ketat "Minggu Neraka"

Semua personel Marcos adalah pria, dan dipilih langsung dari Angkatan Laut India. Usia calon anggota diharuskan yang masih di awal 20 tahun. Pasukan Inggris dan Amerika biasanya membantu dalam seleksi dan pelatihan awal.

Latihan fisik tingkat tinggi jadi tes yang harus dijalani calon anggota Marcos. Dikenal sebagai proses "Minggu Neraka." Dampaknya adalah kurang tidur dan kelelahan fisik hebat. Selain itu, selama berbulan-bulan, calon anggota harus menguasai seni bela diri taktis tangan kosong.

Tapi, banyak calon anggota gagal di seleksi yang dinamakan "Merangkak Mati." Mereka diwajibkan merangkak sejauh 800 meter, melewati genangan lumput setinggi paha. Tes ini cukup berat karena menguji kekuatan otot kaki dan tangan sekaligus.

Karena Marcos punya spesialisasi menyelam, calon anggota tentu harus bisa lolos seleksi selam esktrem, yakni berenang di bawah air. Mereka diwajibkan bisa selamat, menuju pantai yang kondisinya sedang tak bersahabat.

https://internasional.kompas.com/read/2021/05/30/104231370/profil-pasukan-khusus-dunia-marcos-india

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke