Salin Artikel

Inspirasi Energi: Berapa Lama Minyak Bumi Terbentuk?

KOMPAS.com – Minyak bumi termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan merupakan salah satu komoditas yang sangat berharga di dunia.

Sumber daya alam ini berwujud cair yang terjebak dan tersimpan di bawah permukaan bumi. Jika minyak bumi dikonsumsi terus menerus, sumber daya alam ini lambat laun akan habis.

Melansir Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, ada tiga teori yang membahas terbentuknya minyak bumi.

Pertama, teori biogenetik. Teori ini menyebutkan, minyak bumi terbentuk dari berbagai macam jasad organik yang mati kemudian tertimbun oleh endapan pasir dan lumpur.

Endapan lumpur ini lantas menghanyutkan senyawa pembentuk minyak bumi dari sungai menuju ke laut dan mengendap di dasar lautan selama jutaan tahun.

Akibat pengaruh waktu, temperatur dan tekanan lapisan batuan di atasnya menyebabkan organisme itu menjadi bintik-bintik minyak ataupun gas.

Kedua, teori anorganik. Teori ini menyebutkan bahwa minyak bumi terbentuk karena aktvitas bakteri.

Unsur seperti oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat yang terkubur akibat aktivitas bakteri berubah menjadi zat minyak yang berisi hidrokarbon.

Ketiga, teori duplex. Teori ini merupakan teori yang banyak digunakan karena menggabungkan teori biogenetik dengan anorganik.

Teori ini yang menjelaskan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari berbagai jenis organisme laut baik hewan maupun tumbuhan.

Memangnya berapa lama minyak bumi terbentuk?

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan, proses terbentuknya minyak bumi bisa memakan waktu hingga jutaan tahun.

Batuan yang mengandung minyak bumi tertua diketahui berumur 600 juta tahun sedangkan batuan yang termuda berusia satu juta tahun.

Jika dirata-rata, batuan yang mengandung minyak bumi berumur antara 10 juta tahun sampai 270 juta tahun.

Terdapat tiga faktor utama dalam pembentukan minyak bumi yakni bebatuan asal, perpindahan hidrokarbon dari bebatuan asal menuju bebatuan reservoir, dan adanya jebakan geologi.

Proses pembentukan minyak bumi dari ketiga teori di atas akan terus berulang di mana lapisan baru akan menutupi lapisan sebelumnya hingga memakan jutaan tahun lamanya.

Berdasarkan umur dan letak kedalamannya, minyak bumi digolongkan menjadi empat jenis yakni young-shallow, old-shallow, young-deep, dan old-deep.

Tahapan pertama pencarian minyak bumi adalah kegiatan eksplorasi. Beberapa tahapan dalam kegiatan eksplorasi ini yakni studi geologi, studi geofisika, survei seismik, dan pengeboran eksplorasi.

Studi geologi dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi sebuah wilayah seperti struktur dan susunan batu di lapisan bawah permukaan.

Setelah mendapatkan hasil lewat studi geologi, peneliti dapat mengetahui lokasi mana saja yang memerlukan studi lanjutan.

Studi lanjutan ini disebut studi geofisika dan bertujuan untuk mengetahui sifat fisik batuan mulai dari permukaan bumi hingga jauh ke dalam tanah.

Metode yang umum digunakan untuk mengetahui sifat fisik batuan adalah survei seismik.

Setelah alat pembangkit gelombang suara atau getaran dipasang, maka akan ditembakkan ke bawah laut atau tanah.

Gelombang suara tersebut akan dipantulkan kembali sesuai dengan lapisan tanah yang dilaluinya.

Di atas permukaan, dipasang alat yang bisa menangkap gelombang suara yang memantul. Lalu, kondisi di bawah permukaan bumi direkonstruksi menjadi gambar dua dimensi atau tiga dimensi di komputer.

Dari hasil seismik tersebut, data jenis dan lapisan batuan akan diolah untuk mengetahui keberadaan minyak dan gas bumi di dalamnya.

Selanjutnya, barulah dilakukan pengeboran untuk memastikan ada atau tidaknya kandungan minyak bumi di area yang diteliti tersebut.

https://internasional.kompas.com/read/2021/05/17/133158670/inspirasi-energi-berapa-lama-minyak-bumi-terbentuk

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke