Salin Artikel

5 Dongeng Klasik Anak Pengantar Tidur yang Mengerikan

KOMPAS.com - Dongeng identik dengan cerita tentang makhluk hutan yang lembut, gadis yang berbudi luhur, dan yang paling penting adalah akhir yang bahagia.

Namun sekitar 150 tahun yang lalu, sebagian besar dongeng adalah berisi tentang kisah yang gelap, penuh kekerasan, dan sering kali sarat dengan kiasan seksual, menjadi cerita untuk anak-anak berusia 6 tahun.

Berikut 5 dongeng klasik dengan cerita gelap, seperti yang dilansir dari ThoughtCo:

1. Sun, Moon, dan Talia

Versi awal "Sleeping Beauty", yang diterbitkan pada tahun 1634, terbaca seperti episode abad pertengahan "The Jerry Springer Show".

Talia adalah putri seorang bangsawan agung yang terkena serpihan saat memintal rami dan jatuh pingsan.

Seorang bangsawan terdekat kemudian memperkosa Talia yang tertidur. Masih dalam kondisi tertidur, ia melahirkan anak kembar.

Lalu, ia tiba-tiba terbangun dan menamai mereka "Sun" dan "Moon". Tak terima, istri raja menculik Sun dan Moon.

Ia memerintahkan juru masaknya untuk memanggang mereka hidup-hidup dan menyajikannya kepada ayah mereka.

Ketika juru masak menolak, ratu memutuskan untuk membakar Talia di tiang pancang.

Tak setuju dengan ide itu, Raja justru melemparkan istrinya ke dalam api. Sehingga, ia, Talia, dan si kembar bisa hidup bahagia selamanya.

2. Pesta aneh

Cerita tentang sosis darah mengundang sosis hati ke rumahnya untuk makan malam, dan sosis hati dengan senang hati menerimanya.

Namun, ketika dia mulai memasuki tempat tinggal sosis darah, dia melihat banyak hal aneh, seperti sapu dan sekop berkelahi di tangga, seekor monyet dengan luka di kepalanya, serta banyak lagi..."

Sosis hati berhasil lolos saat sosis darah mengejarnya menuruni tangga dengan pisau.

Tontonan itu berlangsung selama 90 menit dengan memasukkan lagu dan tarian.

3. Penta tangan yang dipotong

Tokoh utama dari "Penta of the Chopped-Off Hands" adalah saudara perempuan dari raja yang baru saja menjanda, yang memotong tangannya sendiri dari pada terus dirayuan sang raja.

Raja yang ditolak mengunci Penta ke dalam peti dan melemparkannya ke laut, tapi dia diselamatkan oleh raja lain, yang menjadikannya ratu.

Saat suami barunya pergi ke laut, Penta mengandung, tetapi pelayannya yang iri memberitahu raja bahwa istrinya malah melahirkan anak anjing.

Akhirnya, raja kembali ke rumah, menemukan bahwa dia memiliki seorang putra dan bukan hewan peliharaan.

Kemudian, memerintahkan pelayan itu untuk dibakar di tiang pancang.

Sayangnya, tidak ada ibu peri yang muncul di akhir dongeng untuk mengembalikan tangan Penta, jadi ungkapan "dan mereka semua hidup bahagia selamanya" agaknya tidak berlaku.

4. Aschenputtel

Dongeng "Cinderella" versi yang diterbitkan oleh Brothers Grimm.

Sebagian besar cerita dalam "Aschenputtel" menceritakan tentang kekejaman. Tidak tentang pohon ajaib dan nenek peri yang baik hati.

Dalam cerita menggambarkan, salah satu saudara tiri jahat sengaja memotong jari kakinya, mencoba agar sesuai dengan sepatu yang dicari pemiliknya oleh seorang pangeran.

Sedangkan, saudara tiri jahat lainnya memotong tumitnya sendiri.

Entah bagaimana, sang pangeran memperhatikan semua darah itu, lalu dengan lembut memasang sepatu itu pada Aschenputtel dan menjadikannya istri.

Pada upacara pernikahan, sepasang merpati menukik dan mematuk mata kedua saudara tiri yang jahat itu, membuat mereka buta, lumpuh, dan mungkin sangat malu pada diri mereka sendiri.

5. Pohon Juniper

Bercerita tentang wanita yang begitu kejam dan sesat.

Ibu tiri membenci putra tirinya, membujuknya ke sebuah ruangan kosong dengan sebuah apel, dan memenggal kepalanya.

Kemudian, ia mengembalikan kepala putra tirinya yang terpenggal bersama tubuhnya, seolah-olah normal. 

Ia lalu memanggil putri biologisnya, dan menyuruhnya meminta apel yang dipegang kakaknya.

Putranya tidak menjawab, jadi ibu menyuruh anak perempuan itu untuk meninju telinganya. Hal itu menyebabkan kepala anak laki-laki itu terjatuh.

Seketika, putrinya histeris. Sementara, ibu itu memotong dan memasukan jasad putra tirinya ke dalam rebusan, dan menyajikannya kepada suaminya untuk makan malam.

Pohon juniper di halaman belakang rumah mereka, tiba-tiba menerbangkan seekor burung ajaib yang segera menjatuhkan batu besar ke kepala ibu tiri dan membunuhnya.

Burung itu kemudian berubah menjadi anak tiri yang tewas. Akhirnya, anak laki-laki itu dapat hidup bahagia bersama ayahnya.

https://internasional.kompas.com/read/2021/04/07/001832470/5-dongeng-klasik-anak-pengantar-tidur-yang-mengerikan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke