Salin Artikel

2 Ekor Gajah Lepas Kendali di Festival Keagamaan di Sri Lanka, 17 Orang Luka-luka

Setidaknya 17 orang dilaporkan mengalami luka-luka, setelah dua ekor gajah yang diikutkan dalam festival tahunan agama Buddha di ibu kota Kotte.

Para korban luka termasuk anak-anak dan sebagian besar adalah perempuan. Juga ada penjaga kuil yang bertugas menunggangi salah seekor gajah dalam festival.

Saat gajah-gajah yang telah didandani dengan kostum dan mahkota lampu itu mendadak lepas kendali, para pengunjung festival berlarian, berebut menyelamatkan diri.

Insiden tersebut sempat terekam kamera salah seorang pengunjung yang kemudian menjadi viral di dunia maya.

Dalam rekaman video, tampak bagaimana salah seekor gajah dalam festival yang mendadak hilang kendali dan mulai berlari sambil menyingkirkan orang-orang dari hadapannya menggunakan belalai.

Beruntung tidak sampai ada korban yang mengalami cedera serius, demikian menurut pihak penyelenggara festival, dikutip AFP.

Menurut salah seorang pakar gajah, Jayantha Jayewardene, gajah-gajah tersebut sedang berada dalam masa musth, yakni masa di mana hormon reproduksinya melonjak.

Disampaikannya, gajah-gajah yang sedang dalam masa itu tidak seharusnya diikutsertakan dalam kegiatan festival yang mengharuskanya berada di antara banyak orang.

"Kedua gajah itu seharusnya tidak diikutkan dalam kontes. Ada sistem yang diatur dengan jelas untuk menilai kondisi hewan sebelum mengizinkannya berpartisipasi," kata Jayawardene.

Jayawardene menilai pihak penyelenggara telah mengabaikan aturan tersebut yang menyebabkan terjadinya insiden.

Di antara para korban luka, sebagian besar telah diizinkan untuk pulang, sementara masih ada satu korban yang dalam pengawasan untuk mengetahui kondisi cedera pada bagian perutnya.

Festival keagamaan di mana insiden terjadi merupakan sebuah prosesi tahunan di kuil Buddha berusia 600 tahun, di Kotte. Selain menampilkan gajah yang telah dirias dengan kostum, acara festival juga dimeriahkan sejumlah penari dan penampil.

Namun penampilan gajah yang telah didandani dengan konstum berhiaskan lampu dan jubah berwarna cerah tetap menjadi daya tarik utama festival tersebut, di mana para keluarga kaya akan mengikutsertakan gajah mereka sebagai simbol kemakmuran dan kemuliaan.

Gajah juga kerap menjadi hewan peliharaan kuil, di mana dalam agama Buddha, hewan besar itu memiliki makna tersendiri, yakni dalam kisah Ratu Maya dari Sakya, ibu dari Buddha, yang bermimpi dia dikunjungi oleh seekor gajah sebagai ramalan kelahirannya.

Belum lama ini, sebuah insiden yang melibatkan gajah juga menjadi pusat perhatian, dengan seekor gajah berusia 70 tahun yang sangat kurus, kelelahan setelah diikutsertakan dalam parade pada pertengahan Agustus.

Sebelumnya pada tiga tahun lalu, dua ekor gajah berkelahi saat upacara di kuil, menyebabkan kericuhan yang menewaskan seorang wanita dan melukai 12 lainnya.

Catatan resmi menunjukkan ada sekitar 200 gajah peliharaan di Sri Lanka, sebuah negara di mana populasi gajah di alam liar diperkirakan mencapai sekitar 7.500 ekor.

Gajah di Sri Lanka termasuk dalam gajah Asia yang terdaftar sebagai spesies terancam punah dan masuk dalam daftar merah IUCN, yang melacak kepunahan spesies.

https://internasional.kompas.com/read/2019/09/10/18464241/2-ekor-gajah-lepas-kendali-di-festival-keagamaan-di-sri-lanka-17-orang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke