Salin Artikel

Tabrakan Truk dan Kereta Ekspres di Jepang, Satu Tewas 34 Luka-luka

Satu orang dilaporkan menjadi korban tewas, sementara sekitar 34 lainnya luka-luka, dalam kecelakaan yang terjadi di kota Yokohama tersebut.

Kecelakaan itu, sempat mengakibatkan layanan jalur kereta api menuju Tokyo yang sibuk terganggu, setelah tiga gerbong tergelincir keluar rel.

Gerbong terdepan yang merupakan kompartemen pengemudi mengalami kerusakan paling parah, dengan kaca hancur dan badan gerbong terangkat. Rangkaian kereta ekspres itu membawa delapan gerbong.

"Kru darurat membawa 30 orang yang cedera untuk mendapatkan perawatan. Di antara para korban tersebut, dua dilaporkan mengalami cedera serius."

"Di antara korban yang terluka parah, pihak rumah sakit telah mengonfirmasi bahwa satu orang telah meninggal," kata seorang pejabat pemadam kebakaran di lokasi kejadian.

Truk yang terlibat dalam kecelakaan diketahui membawa muatan buah-buahan. Kendaraan itu hancur setelah terhimpit di antara badan kereta dengan dinding dan terbakar.

Muatan truk berupa buah jeruk dan lemon yang ditempatkan dalam kotak-kotak hancur dan berserakan di lintasan kereta dan sekitar lokasi kecelakaan.

Sopir truk, seorang lelaki berusia 60-an tahun, dilaporkan menjadi korban tewas, menurut petugas pemadam kebakaran. Sementara seorang wanita terluka parah dengan tiga luka sedang dan beberapa lainnya luka ringan.

"Saya mendengar suara kaca pecah yang sangat keras. Saat saya sadar apa yang terjadi, gerbong kereta sudah berantakan," kata salah seorang penumpang kereta kepada NHK.

Menurut perusahaan operator layanan kereta Keikyu, pengemudi kereta telah menggunakan rem darurat, namun terlambat untuk mencegah terjadinya tabrakan.

Pihak berwenang, termasuk kementerian transportasi, mengatakan sedang menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan, namun belum dapat memberikan rincian lebih lanjut.

"Kecepatan maksimum kereta di titik kecelakaan ditetapkan pada 120 kilometer per jam dan kami meyakini kereta melaju pada batas kecepatan itu," kata juru bicara Keikyu, kepada AFP.

"Ada sistem pendeteksi kelainan di sana untuk keadaan darurat dan kasus-kasus seperti truk macet di persimpangan. Sistem ini masuk dan sinyal alarm berkedip-kedip," tambah juru bicara itu.

Insiden tabrakan kereta ekspres dengan truk itu menghentikan pengoperasian kereta di jalur komuter, terjadi di dekat stasiun yang digunakan oleh lebih dari 19.000 orang setiap hari.

Layanan kereta api Jepang memiliki reputasi yang baik dalam hal keselamatan dan ketepatan waktu, serta kecelakaan yang jarang terjadi.

Namun hal itu bukan berarti tidak pernah terjadi kecelakaan kereta. Awal tahun ini, sebanyak 14 orang cedera ringan setelah kereta tanpa pengemudi di pinggiran kota Tokyo mengambil jalur yang salah dan menabrak pembatas.

Kecelakaan kereta api parah di Jepang terjadi pada April 2005, saat sebuah kereta komuter yang melaju kencang keluar jalur di dekat Osaka dan menabrak gedung apartemen.

Pengemudi dan 106 penumpang dilaporkan tewas dengan lebih dari 550 orang terluka.

Kecelakaan itu menjadi bencana kereta api terburuk di Jepang sejak 1963, ketika 161 orang tewas dalam insiden di Yokohama, setelah sebuah kereta barang bertabrakan dengan sebuah truk dan kemudian ditabrak dua kereta penumpang.

Kecelakaan kereta paling mematikan di Jepang terjadi pada Februari 1947 ketika kereta tergelincir di dekat Tokyo dan menewaskan 184 orang dengan hampir 500 orang luka-luka.

https://internasional.kompas.com/read/2019/09/05/21444061/tabrakan-truk-dan-kereta-ekspres-di-jepang-satu-tewas-34-luka-luka

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke