Salin Artikel

Tewaskan 33 Orang, Pembakaran Kyoto Animation Salah Satu Pembunuhan Massal Terburuk di Jepang

Selain itu, sebanyak 36 korban lainnya mengalami luka, termasuk 10 di antaranya yang dilaporkan dalam kondisi cedera serius.

"Dari 33 korban tewas, dua ditemukan di lantai dasar, 11 ditemukan di lantai dua, dan 20 lainnya ditemukan di lantai tiga dan tangga yang menuju ke atap," ujar pejabat pemadam kebakaran kepada AFP, Jumat (19/7/2019).

Masih sedikit informasi yang diperoleh mengenai para korban tewas. Namun polisi menyebut 12 di antaranya merupakan laki-laki dan 20 lainnya adalah perempuan, sementara satu korban belum teridentifikasi.

Insiden pembakaran gedung studio animasi Kyoto Animation itu menjadi kasus pembakaran terburuk di Jepang selama 18 tahun terakhir.

Pada 2001, sebuah insiden kebakaran yang diduga dilakukan secara sengaja di Tokyo, telah menewaskan hingga 44 orang.

Pihak berwenang telah mengungkapkan identitas tersangka sebagai Shinji Aoba, warga Saitama, pinggiran utara Tokyo, yang berjarak 480 kilometer dari Kyoto.

Dia segera ditahan setelah kejadian. Demikian diberitakan NHK, yang dikutip Reuters, Jumat (19/7/2019).

Pria berusia 41 tahun itu mengaku sengaja membakar gedung berlantai tiga itu karena yakin bahwa pihak studio animasi tersebut telah mencuri novel karyanya.

Menurut stasiun televisi Nippon TV, yang mengutip pernyataan pihak polisi, tersangka membawa setidaknya satu kaleng bensin ke pintu masuk gedung sebelum menyalakan api sambil meneriakkan kata "mati". Polisi belum bersedia memberi komentar lebih lanjut.

Tersangka juga mengalami luka bakar dalam insiden dan sedang dirawat karena luka-lukanya sehingga polisi belum sempat menanyainya.

Presiden Kyoto Animation, Hideaki Hatta menyampaikan kepada wartawan sempat menerima email dengan ancaman kematian, namun tidak memberi rincian lebih lanjut.

https://internasional.kompas.com/read/2019/07/19/20411761/tewaskan-33-orang-pembakaran-kyoto-animation-salah-satu-pembunuhan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke