Salin Artikel

China Ancam Putus Kerja Sama dengan Perusahaan AS yang Terlibat Penjualan Senjata ke Taiwan

Keputusan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri China, Senin (15/7/2019), menyusul ancaman Beijing yang akan menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan AS terkait kesepakatan penjualan tank, rudal, dan persenjataan lainnya ke Taiwan, senilai 2,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 30,5 triliun).

Juru bicara kementerian luar negeri, Geng Shuang yang menyampaikan keputusan itu, menolak merinci perusahaan mana saja yang akan terpengaruh.

Namun sebelumnya, pada Minggu (14/7/2019), media resmi Partai Komunis, People's Daily, mengunggah sebuah artikel di media sosial WeChat, yang mengidentifikasi perusahaan-perusahaan AS yang mungkin rentan terhadap sanksi.

Perusahaan-perusahaan itu termasuk Honeywell International Inc, yang membuat mesin untuk tank Abrams, dan pembuat jet pribadi Gulfstream Aerospace, yang dimiliki oleh General Dynamics. China merupakan pasar penting bagi Honeywell dan Gulfstream.

Ketegangan hubungan antara China dan AS telah meningkat karena perang dagang, yang membuat kedua negara saling memungut bea impor, meski kini tengah berusaha menyelesaikan perselisihan itu.

Akan tetapi pekan lalu, Pentagon mengumumkan bahwa Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan persenjataan yang diminta oleh Taiwan, termasuk 108 unit tank tempur M1A2T Abrams buatan General Dynamics Corp, serta 250 rudal Stinger yang diproduksi oleh Raytheon.

Meski AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, serta mengakui kebijakan "Satu China", Washington terikat oleh hukum untuk membantu menyediakan sarana pertahanan diri untuk Taiwan.

https://internasional.kompas.com/read/2019/07/15/16000031/china-ancam-putus-kerja-sama-dengan-perusahaan-as-yang-terlibat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke