Salin Artikel

Tenggelam sejak 1989, Kapal Selam Nuklir Soviet Masih Pancarkan Radiasi

Laporan tersebut menyusul ekspedisi yang dilakukan para peneliti menggunakan perangkat drone bawah laut yang dikendalikan dari jarak jauh.

Diberitakan Reuters, Rabu (10/7/2019), bangkai kapal selam nuklir Komsomolets tersebut berada di dasar Laut Norwegia, pada kedalaman sekitar 1.700 meter.

Otoritas Norwegia telah menggelar ekspedisi tahunan untuk secara berkala memantau tingkat radiasi yang dipancarkan oleh kapal selam nuklir itu sejak tahun 1990-an.

Namun ekspedisi tahun ini menjadi pertama kalinya yang menggunakan perangkat kendaraan kendali jarak jauh, Aegir 6000, untuk merekam tampilan puing-puing kapal selam, serta mengambil sampel yang akan dianalisis lebih lanjut.

Sampel misi ilmiah menunjukkan tingkat radioaktivitas di lokasi mencapai 800.000 lebih tinggi dari normal, kata Badan Keamanan Radiasi dan Nuklir Norwegia dalam sebuah pernyataan.

"Ini tentu saja tingkat yang lebih tinggi daripada yang biasa kami ukur di laut, tetapi tingkat yang kami temukan saat ini tidak dalam taraf yang mengkhawatirkan," kata pemimpin ekspedisi Hilde Elise Heldal, dari Institut Penelitian Kelautan Norwegia.

"Tingkat radioaktivitas dilaporkan telah 'menipis' dengan cepat pada kedalaman ini dan kami melihat beberapa ikan di sekitar lokasi," tambahnya.

Kapal selam nuklir Komsomolets tenggelam pada 7 April 1989, setelah terjadi kebakaran di kapal dan menewaskan 42 kru. Hal itu kembali mengingatkan insiden baru-baru ini yang menimpa kapal selam nuklir milik Angkatan Laut Rusia.

Insiden itu menewaskan sebanyak 14 kru kapal selam, termasuk tujuh perwira angkatan laut berpangkat tertinggi.

Otoritas Rusia tidak mengungkapkan rincian insiden dengan alasan mengandung informasi rahasia negara.

https://internasional.kompas.com/read/2019/07/10/22375701/tenggelam-sejak-1989-kapal-selam-nuklir-soviet-masih-pancarkan-radiasi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke