Salin Artikel

Hantu hingga Kakek, Tahap Kepangkatan Tak Resmi dalam Wamil di Rusia

Tak hanya itu, jenjang karier dan kepangkatan juga melekat pada tentara. Pangkat ini bukan hanya sekadar jabatan dan kedudukan, melainkan status untuk tugasnya kelak setelah resmi dinyatakan lulus.

Di Indonesia, terdapat tiga sistem masuk militer, baik itu dari tamtama, bintara, dan perwira yang di dalamnya terdapat jenjangnya masing-masing. 

Masyarakat sipil di Indonesia tentunya tidak bisa merasakan kerasnya proses perekrutan militer. Sebab, di Indonesia tidak ada wajib militer.

Namun di Rusia, terdapat tiga tahap unik ketika seseorang masuk ikut wajib militer (wamil). Tentu ini bukan kepangkatan resmi melainkan hanya julukan saja. Berikut ulasannya:

1. Dukhi (Hantu)

Tahap ini ditujukan kepada peserta yang 100 hari pertamanya dalam dinas militer. Tahap ini merupakan masa yang menantang, baik itu fisik dan psikologis seseorang.

Mereka yang masuk kategori ini akan menjalani penggemblengan fisik dari pagi hingga sore tanpa bantuan dari orang lain. Selain itu, mereka harus berada di bawah sinar matahari untuk melakukan aktivitas yang berat.

Inilah tantangan pada tahap Dukhi. Tak hanya itu saja, tentara pada tahap ini biasanya mampu menyelesaikan baris-berbaris sepanjang puluhan kilometer.

Tantangan yang mereka hadapi adalah krisis psikologis, maka dari itu konsultasi dengan pihak rumah sakit merupakan jawaban di masa-masa awal.

Setelah berhasil melewati tahapan ini, sikap dan mental seorang sipil akan berubah menjadi prajurit. Hasilnya, kebiasaan rapi dan teratur akan tetap melekat pada didikan awal ini.

2. Slony (Gajah)

Ini merupakan tahap kedua setelah berhasil menyelesaikan tahap pertama. Biasanya, Slony berlaku bagi 100 hari tahap dua ketika seseorang akan melayani dinas militer.

Dalam tahapan ini, mereka akan dihadapkan pada tantangan yang lebih berat. Fokus mereka bukan hanya untuk merapikan dan mengubah cara pandang dari sipil ke prajurit, melainkan memepretahankan Tanah Air.

Tugas berpatroli di perbatasan menggunakan AK-47 sering dilakukan dalam fase ini. Selain itu, mereka harus berganti shift dengan teman lainnya selama 24 jam dengan istirahat tiga jam.

Peserta wamil harus siap untuk melakukan itu, baik secara psikologis maupun fisik. Itulah mengapa hanya beberapa yang akan beralih dari tugas membersihkan dan mencuci lantai ke dinas militer aktif yang sebenarnya.

Pangkat ini juga berkoordinasi dengan para perwira dan memberikan didikan kepada Dukhi bawahannya.

3. Dedy (Kakek)

Tahap ketiga dalam wajib militer di Rusia adalah Dedy. Pada pangkat ini, seseorang melayani pada hari ke 200 hingga 300 di dinas militer.

Seorang prajurit Dedy menjadi seseorang yang mempunyai peran tinggi dalam kehidupan wajib militernya. Dia seperti seorang pemimpin dalam wamil dan wajib memberikan arahan kepada orang yang baru masuk.

Tugas dan peran seorang Dedy lebih mengedepankan koordinasi dengan yang lain mengenai penugasan, bukan tugas fisik yang berat.

Pada tahapan ini juga seseorang akan disebut wamil senior dan tugasnya biasanya sudah mulai sedikit berkurang daripada pangkat-pangkat sebelumnya.

4. Dembelya (Demob)

Setelah menjalani pangkat di Dedy, seorang wamil akan bisa bernafas lega dan lebih santai. Pasalnya dia akan segera meninggalkan wamil untuk kembali ke lingkungannya.

Status pada tahap ini biasanya disebut Dembelya dan diberikan ke peserta wamil dalam dua bulan terakhir layanan di dinas militer.

Semua tugasnya sudah diberikan kepada peserta yang lebih muda, sehingga bisa bersenang-senang.

Biasanya mereka menggunakan masa-masa ini untuk mengurus kepentingan kesehatannya di rumah sakit militer dan mulai memikirkan apa yang ingin mereka lakukan ketika mereka kembali ke kehidupan sipil.

Peserta wamil akan menghabiskan bulan terakhir dan mengerjaan "akord demob" yakni dengan melakukan sesuatu yang berguna untuk militer dan meninggalkan kenangan yang baik tentang diri mereka sendiri.

https://internasional.kompas.com/read/2019/06/22/18125221/hantu-hingga-kakek-tahap-kepangkatan-tak-resmi-dalam-wamil-di-rusia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke