Salin Artikel

Gedung Runtuh di Kamboja Timbun Puluhan Pekerja, 3 Orang Tewas

Tiga jenazah sejauh ini telah ditemukan di bawah reruntuhan gedung berlantai tujuh itu, yang dibangun di sebuah resor pantai di kota Sihanoukville. Gedung itu disebut milik sebuah perusahaan China.

"Kami telah dapat mengeluarkan satu jenazah korban tewas dan kami melihat ada dua korban tewas lainnya yang masih terjebak di antara reruntuhan gedung," ujar Gubernur Provinsi Preah Sihanouk, Yun Min, kepada AFP.

Belasan orang dilaporkan terluka dan telah dikirim ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. Dua di antaranya diketahui dalam kondisi luka serius.

Alat berat, seperti ekskavator telah digunakan untuk menggali puing-puing reruntuhan bangunan yang kini sudah tak berbentuk, dengan puluhan pekerja dikhawatirkan masih terperangkap di dalamnya.

Gubernur Yun Min mengatakan, sekitar 50 pekerja biasanya berada di lokasi proyek gedung seperti itu.

"Sejauh ini kami telah menyelamatkan sebanyak 20 orang.. kami belum dapat mengatakan secara pasti berapa banyak orang yang terperangkap dalam puing-puing gedung."

"Biasanya ada sekitar 50 pekerja dalam pekerjaan pembangunan gedung bertingkat seperti ini. Namu bisa juga sejumlah pekerja sedang tidak di lokasi saat insiden terjadi," terang gubernur.

Diketahui bangunan gedung adalah milik warga negara China yang menyewa tanah milik warga Kamboja.

Pihak kepolisian telah mengkonfirmasi jumlah korban tewas sementara dan mengatakan bahwa seorang wanita asal China telah ditahan untuk dimintai keterangan terkait insiden.

Tiga korban tewas diketahui merupakan warga Kamboja, dua di antaranya diduga pekerja, sedangkan seorang lainnya adalah penerjemah.

Upaya penyelamatan para korban yang tertimbun reruntuhan gedung hingga kini masih dilakukan.

Kota Sihanoukville awalnya adalah sebuah komunitas nelayan yang mulai redup sebelum kemudian dikenal oleh para pelancong Barat dan kemudian para warga kaya Rusia.

Selanjutnya investasi asal China mulai membanjiri kawasan itu dalam beberapa tahun terakhir, memicu terjadinya ledakan jumlah proyek konstruksi di kota yang kini menjadi resor dengan kasino-kasino yang menarik wisatawan Barat.

Ada sekitar 50 kasino milik warga China dan puluhan kompleks hotel yang sedang dibangun di kota itu.

Antara 2016 dan 2018, dana sebesar 1 miliar dollar AS telah diinvestasikan oleh pemerintah China maupun pebisnis swasta di provinsi Preah Sihanouk, menurut data statistik resmi yang dikutip AFP.

Kamboja dikenal sebagai salah satu negara termiskin di kawasan Asia Tenggara, tidak memiliki undang-undang keselamatan dan perlindungan tenaga kerja, menyebabkan kecelakaan kerja banyak terjadi di lokasi pembangunan.

https://internasional.kompas.com/read/2019/06/22/13512901/gedung-runtuh-di-kamboja-timbun-puluhan-pekerja-3-orang-tewas

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke