Salin Artikel

Komandan Iran: Kami Bisa Saja Menembak Jatuh Pesawat AS yang Bawa 35 Penumpang

Disampaikan Kepala Divisi Dirgantara Garda Revolusi Iran, Amirali Hajizadeh, selain drone pengintai, sebuah pesawat Boeing P-8 Poseidon milik AS yang membawa 35 penumpang juga terbang di atas wilayah Iran, pada Kamis (20/6/2019).

Namun Iran hanya menembak jatuh drone jenis RQ-4 Global Hawk milik AS dan menahan diri untuk tidak menembak pesawat berpenumpang yang mengiringinya.

"Bersama dengan pesawat tak berawak AS di wilayah itu juga ada pesawat P-8 Amerika dengan 35 orang di dalamnya. Pesawat itu juga memasuki wilayah udara kami dan kami bisa saja menembak jatuh, tetapi tidak kami lakukan," kata Hajizadeh, dikutip Reuters, Jumat (21/6/2019).

Selain itu dilansir AFP, Hajizadeh menambahkan, jika pihaknya telah memberikan dua kali peringatan sebelum menembak jatuh drone pengintai AS di atas Selat Hormuz.

"Dua kali kami... mengirim pesan peringatan. Tetapi sayangnya, saat mereka gagal memberikan jawaban... dan pesawat tidak mengubah arah lintasannya... kami wajib untuk menembak jatuh," kata dia.

Tidak dijelaskan yang dimaksudkan dengan pesan peringatan dan bagaimana pihak Iran menyampaikannya.

Sementara itu, AS, pada Jumat (21/6/2019), mengatakan bahwa Iran tidak memiliki hak untuk menanggapi upaya diplomasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat dengan kekuatan militer.

"Diplomasi kami tidak memberi Iran hak untuk menanggapinya dengan kekuatan militer," ujar perwakilan khusus AS untuk Iran, Brian Hook, di hadapan wartawan Arab Saudi.

"Iran perlu untuk mempertemukan diplomasi dengan diplomasi, bukan kekuatan militer," tambahnya.

Namun pernyataan itu ditanggapi dingin oleh Kementerian Luar Negeri Iran, yang mengatakan bahwa Iran tidak sedang menanggapi diplomasi AS.

"Iran menanggapi diplomasi dengan diplomasi... perang dengan pertahanan yang kuat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi.

Sebelumnya diberitakan, pasukan Garda Revolusi Iran mengumumkan bahwa mereka telah menembak jatuh sebuah drone jenis RQ-4 Global Hawk milik AS yang terbang di atas wilayah udara Iran.

Komandan Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, mengatkan jika tindakan menembak jatuh drone mata-mata itu sebagai pesan bahwa Iran akan mempertahankan perbatasannya.

Akan tetapi, AS membantah dan menyebut jika drone yang ditembak jatuh sedang berada di ruang udara internasional di atas Selat Hormuz.

Insiden penembakan jatuh pesawat tak berawak itu semakin meningkatkan ketegangan yang terjadi antara Teheran dengan Washington.

https://internasional.kompas.com/read/2019/06/21/20354111/komandan-iran-kami-bisa-saja-menembak-jatuh-pesawat-as-yang-bawa-35

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke