Salin Artikel

Saat Layanan Kereta Memiliki Jadwal untuk Kali Pertama di Dunia...

KOMPAS.com - Kebutuhan akan kenyamanan, efisiensi waktu, dan keamanan menjadi alasan utama bagi penumpang dalam menggunakan jasa kereta api. Terlebih lagi, penumpang bisa menggunakan akses yang lebih mudah dengan memesan tiket jauh hari sebelumnya.

Saat ini, tiket bisa dipesan secara langsung maupun menggunakan aplikasi berbasis online. Kondisi ini sangat menguntungkan bagi penumpang yang ingin menikmati layanan kereta tanpa harus mengalami kendala.

Keadaan sekarang jelas jauh berbeda dengan saat awal perkembangan transportasi kereta api. Penumpang yang ingin naik kereta, harus datang ke stasiun, ditambah kondisi jadwal yang belum pasti.

Era layanan penumpang komersial terjadwal pertama di dunia beserta tiketnya muncul pada 3 April 1830. Perusahaan kereta api bernama Canterbury and Whitstable asal Kent, Inggris membuat resolusi ini agar penumpang bisa menggunakan layanan lebih mudah dan nyaman.

Dilansir dari laman History, Perusahaan Canterbury and Whitstable memberikan layanan umum untuk penumpang dan juga barang ke tujuan dengan jadwal yang sudah dicantumkan.

Penumpang bisa melihat jadwal tujuan perjalanan kereta sebelumnya, untuk bisa menentukan jalur mana yang akan mereka tuju. Setelah layanan ini dibuka, antusiasme penumpang terus meningkat.

Konsep perjalanan yang terjadwal akhirnya banyak diadopsi oleh perusahaan kereta lain di dunia.

Perkembangan kereta awalnya digunakan untuk mengangkut barang tambang. Semua ini berawal dari seorang bernama George Stephenson yang bekerja membantu ayahnya pada sebuah pertambangan.

Berkat kemampuannya, Stephenson berhasil mengembangkan beberapa mesin uap untuk memudahkan dalam pekerjaan tambang.

Dengan menggunakan mesin uap, bisa menarik beban 50 kali lebih banyak daripada kuda. Selain itu, penambahan bantalan rel juga bisa membantu mempercepat akses untuk tambang. Penemuan mesin uap oleh James Watt dikembangkan oleh Stephenson dengan baik.

Pengembangan buatan Stepenshon ternyata juga bersamaan dengan rencana dari petinggi tambang untuk mempercepat pergerakan batu bara menuju kapal untuk segera diangkut. Hal ini merupakan bisnis yang menggiurkan bagi mereka

Pada 27 September 1825, kereta yang telah dikembangkan oleh Stepenshon akhirnya memulai debut. Kereta ini menggunakan lokomotif uap menggunakan jalur rel sepanjang 42 kilometer.

Jalur-jalur kereta mulai berkembang ke berbagai kota di Inggris. Salah seorang pria bernama William James mulai tertarik dengan industri ini.

Dia menggandeng George Stephenson untuk membangun jalur kereta api dari Liverpool ke Hull, mengajukan permohonan persetujuan parlemen untuk pembangunan sebuah rel dari Canterbury ke Whitstable.

Setelah menyurvei daerah tersebut, James memutuskan rute yang paling berbahaya karena melibatkan daerah yang miring dan melewati terowongan sepanjang 757 meter. Namun, karena banyaknya kendala, proyek ini mengalami kendala dan harus terhenti.

Setelah James keluar dari proyek ini, parlemen memberikan persetujuan untuk melanjutkannya. Perusahaan Canterbury and Whitstable Railway yang telah berdiri mulai melanjutkan proyeknya.

George Stephenson bertugas sebagai insinyurnya. Namun kendala kembali muncul ketika ada rencana membuat terowongan, karena perusahaan harus merogoh uangnya lebih banyak.

Pembuatan terowongan lebih besar dan kuat agar bisa terhalang dari banjir. Akhirnya, pada 1830 saluran kereta sudah mencapai daerah Whitstable.

Perusahaan Canterbury and Whitstable Railway menyediakan beberapa lokomotif untuk layanan ini. Meski demikian, mereka juga menyediakan kuda untuk menarik kereta untuk memenuhi jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.

Penumpang yang menggunakan jasa kereta ini semakin banyak. Perusahaan juga menyediakan tiket khusus yang bisa dipesan jauh dari hari-hari sebelumnya,

Penumpang dari Canterbury juga langsung bisa terhubung menuju Pelabuhan Whitstable. Mereka juga bisa membawa barang sekaligus pengirimannya.

Namun, karena biaya lokomotif uap yang tinggi, mengakibatkan sejumlah kendala pada perusahaan. Pada 1844, Canterbury and Whitstable Railway menghadapi kebangkrutan.

Perusahaan South East Railway (SER) Railway yang menyewa dan kemudian membeli jalur kereta api ini dan mulai memperbaiki jalur sebelumnya. Pihaknya menghubungkan Canterbury menuju ke London.

Dalam perkembangannya, penggunaan kereta mengalami pasang surut karena mulai maraknya penggunaan bus.

Layanan penumpang kereta api ditarik dari tahun 1931 dan mengikuti nasionalisasi di bawah British Railways pada tahun 1948.

Pelabuhan Whitstable juga tak digunakan dan hilangnya jalur perdagangan pada daerah tersebut. Jalur rel dan infrastruktur terkait segera dibersihkan.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/03/20064111/saat-layanan-kereta-memiliki-jadwal-untuk-kali-pertama-di-dunia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke