Salin Artikel

Video Penembakan Masjid di Christchurch Masih Beredar di Facebook

Diwartakan CNN, Kamis (2/5/2019), video tersebut masih dapat ditemukan di Facebook dan Instagram.

Hal itu menjadi tantangan perusahaan teknologi dalam memerangi penyebaran supremasi kulit putih dan konten terkait teror lainnya.

Ada 9 video yang tersebar di Facebook dan Instagram memperlihatkan bagian dari siaran langsung asli milik teroris.

Masih beredarnya video teror tersebut diidentifiksi oleh Eric Feinberg dari Global En Enforcement Property Center Global.

Sebelumnya, Facebook menyatakan telah menghapuskan semua salinan video penembakan masjid di Christchurch, yang menewaskan 51 orang.

Dalam satu unggahan di Instagram, salinan video itu masih beredar dengan ditutupi fitur "konten sensitif". Rekaman tersebut pun telah ditonton sampai 8.000 kali hingga Rabu lalu.

Seperti diketahui, Facebook gagal menghentikan siaran langsung serangan penembakan. Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu baru menghapus video itu setelah dihubungi polisi Selandia Baru.

Pelaku diidentifikasi bernama Brenton Tarrant. Dia harus menghadapi persidangan atas serangan terhadap dua masjid, yang sedang menampung jemaah untuk melaksanakan sholat Jumat.

Melansir dari AFP, dia sekarang berada di penjara dengan keamanan maksimum dan menjalani tes psikiatris.

Satu korban terluka meninggal pada Kamis (2/5/2019) sehingga jumlah kematian bertambah menjadi 51 orang.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, 9 orang masih berada di rumah sakit dan semuanya berada dalam kondisi stabil.

"Pria ini telah berada dalam perawatan intensif sejak serangan itu. Kita semua mengharapkan yang terbaik," katanya.

"Namun, dia meninggal karena cedera akibat aksi penembakan di masjid Al Noor," imbuhnya.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/03/10410971/video-penembakan-masjid-di-christchurch-masih-beredar-di-facebook

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke