Salin Artikel

Baku Tembak, Gas Air Mata, dan Serangan Mobil Warnai Krisis Venezuela

Krisis baru itu terjadi setelah Guaido, yang sebelumnya mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara Januari lalu, meminta militer untuk mendukungnya.

Dia mengunggah sebuah video do Twitter di mana dia berdiri di depan sekelompok pria berseragam militer di Pangkalan Udara La Carlota dekat Caracas.

Diwartakan Reuters via Newsweek Selasa (30/4/2019), pemerintahan Maduro kemudian menyatakan telah terjadi upaya kudeta dan berjanji bakal menghentikannya.

Mereka menerjunkan Garda Nasional Bolivarian, pasukan paramiliter Venezuela, untuk menghadapi loyalis Guaido dengan saksi mata menuturkan terjadi baku tembak.

Kemudian para pendukung sipil Guaido turun ke jalan dan menggelar demonstrasi dengan pasukan pemerintah berusaha membubarkan mereka menggunakan gas air mata.

Para pendemo yang memadati jalan di Caracas menyerang kendaraan lapis baja itu menggunakan kayu serta batu, membuat paramiliter Venezuela menabrak peserta unjuk rasa.

Menteri Pertahanan Vladimir Padrino dalam kicauan di Twitter menyatakan upaya kudeta itu mulai mengalami kekalahan dengan merinci korban dari pemerintah.

Di antaranya adalah Kolonel Garda Nasional Bolivarian Yerzon Jimenez Baez tertembak di bagian leher dan menuduh kelompok oposisi yang harus bertanggung jawab.

Konflik terbaru merupakan tantangan paling serius kepada Maduro yang menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas krisis yang terjadi di negaranya.

Relasi dua negara di Benua Amerika itu memburuk sejak Presiden Donald Trump menjabat pada 2017 dan menerbitkan sejumlah sanksi ekonomi kepada Caracas.

Para oposisi menyebut hiperinflasi yang berujung kepada kelangkaan makanan hingga obat-obatan merupakan dampak dari kebijakan yang dibuat oleh Maduro.

Sementara pendukung sang presiden berargumen berbagai produk yang seharusnya dialirkan ke Venezuela dihalangi AS yang ingin melenyapkan kekuatan sayap kiri di Amerika Latin.

Gedung Putih telah menyatakan bahwa segala opsi telah dipertimbangkan untuk menggulingkan Maduro dengan sejumlah pejabat seperti Penasihat Keamanan AS John Bolton memantau situasinya.

Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan tim Dewan Keamanan Nasional dengan Kedutaan Besar Rusia di Venezuela menyebut mereka tak akan campur tangan.

Sementara negara pro-Maduro seperti Bolivia, Kuba, Iran, maupun Turki melontarkan kecaman upaya kudeta yang mereka anggap didalangi oleh AS dan sekutunya.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/01/18141801/baku-tembak-gas-air-mata-dan-serangan-mobil-warnai-krisis-venezuela

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke