Salin Artikel

Bocah 8 Tahun Culik dan Bunuh Tetangganya yang Berusia 1,5 Tahun

Polisi yang menduga bocah ini merupakan korban pelecehan seksual justru menemukan fakta yang amat mengejutkan.

Korban tewas dibunuh seorang bocah berusia delapan tahun yang mendendam akibat pertengkaran kecilnya dengan korban.

Polisi mengatakan, tersangka menculik korban dari kediamannya pada Minggu (28/4/2019) malam, membawanya ke saluran air, dan melemparkan dia.

Tersangka, lanjut polisi, kemudian menghajar kroban dengan sebuah batu.

Setelah melakukan pembunuhan, tersangka pelaku pulang ke rumahnya, mengambil pakaian, dan tidur di taman.

Pagi harinya, ibu korban yang mendapati putranya tak ada di sampingnya langsung meminta tolong.

Orangtua korban kemudian mencari putra mereka dan memberitahu orangtua tersangka yang kemudian juga mendapati anak mereka telah menghilang.

Saat polisi menemukan jenazah korban pada Senin (30/4/2019), awalnya menduga bocah itu adalah korban serangan seksual.

Namun, hasil dari investigasi awal mengungkap adanya pendarahan dalam di bagian perut dan memar di kaki korban.

Fakta tersebut menunjukkan korban kemungkinan dilemparkan sebelum akhirnya ditenggelamkan.

Orangtua korban sudah melaporkan anak mereka hilang sejak Minggu malam. Menurut mereka seseorang memasuki rumah pada sekitar pukul 01.00-04.00 dini hari.

Beberapa jam kemudian, polisi menemukan bocah delapan tahun itu yang adalah tetangga korban sedang tidur di taman.

Saat ditanyai, bocah itu mengaku sudah menculik dan melemparkan korban ke saluran air.
Setelah itu, dia melempari korban dengan batu untuk menghantam kepala korban.

Bocah itu mengatakan, dia menaruh amarah terhadap kakak perempuan korban.

Kakak perempuan korban disebut mendorong adik tersangka hingga terjatuh dan mengalami luka.

Saat ini bocah delapan tahun itu ditempatkan di sebuah rumah khusus anak-anak yang ditentukan Badan Pengadilan Anak-anak.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/30/18080291/bocah-8-tahun-culik-dan-bunuh-tetangganya-yang-berusia-15-tahun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke