Salin Artikel

Semarak TPS di Buenos Aires, Antrean Tak Panjang dan Banyak Makanan

Sebab, meski masih pagi sudah terlihat antrean warga Indonesia di halaman Wisma Duta.

Para WNI yang berada di Argentina datang untuk menggunakan hak pilih mereka dalam perhelatan lima tahunan Pemilihan Umum 2019.

Namun tak hanya mengantre, warga yang datang pun bisa menikmati hidangan khas Indonesia yang tersaji bagi seluruh WNI yang hadir.

“Kita ada beragam masakan Indonesia untuk menarik para pemilih untuk datang,"  kata Ketua PPLN Buenos Aires, Ika Supriatma.

"Selain makanan kita juga berikan souvenir bagi para pemilih untuk menambah meriah suasana pemilihan umum di TPS," sambung dia.

Beberapa pemilih mengaku pemilu ini adalah pengalaman pertama mereka memilih di luar negeri.

“Seru banget, ada banyak makanan, dan yang paling penting antreannya gak panjang, sudah seperti rumah sendiri,” ungkap Deni, salah satu WNI yang bekerja di Buenos Aires.

“Pelaksanaan Pemilihan Umum Luar Negeri Serentak di Wisma Duta KBRI Buenos Aires, haruslah meriah, karena yang kita rayakan adalah pesta rakyat untuk demokrasi.”

Begitu kata Dubes RI Niniek Kun Naryatie yang menjadi pemilih pertama di TPS Wisma Duta KBRI Buenos Aires.

Bruder Eduardo, WNI yang bekerja sebagai misionaris di Buenos Aires menjadi salah satu pemilih yang mengungkapkan perasaannya.

“Kita ingin menggunakan hak pilih kita karena kita ingin melihat Indonesia yang lebih baik, dengan memilih pemimpin yang bijaksana dan amanah."

"Sukses selalu Indonesia, Merdeka!”  ungkap dia, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin pagi WIB (15/4/2019).

Selain pemilihan secara langsung di TPS, PPLN Buenos Aires juga telah melaksanakan pemilihan umum LN dengan metode Kotak Suara Keliling (KSK) di tiga negara.

Hal ini dilakukan karena KBRI Buenos Aires turut merangkap Uruguay dan Paraguay, serta demi mengakomodasi WNI yang bekerja jauh dari Ibu Kota, dan kesulitan datang pada hari pencoblosan.

Metode KSK dilaksanakan di empat kota yaitu Asuncion, Ibu Kota Paraguay (18 orang pemilih) dan Montevideo, Ibu Kota Uruguay (lima orang pemilih) pada tanggal 9 April 2019.

Lalu di Mar del Plata (tiga orang pemilih), dan Puerto Deseado (15 orang pemilih), keduanya merupakan Provinsi di Argentina, pada tanggal 12 April 2019.

Kendala utama yang dihadapi dalam pelaksanaan pemilu metode KSK yang mayoritas para pelaut (ABK) dan rohaniawan tersebut adalah mencocokkan waktu pelaksanaan.

Untuk ABK mereka kesulitan mencocokkan dengan waktu sandar kapal para ABK.  Lalu, untuk para rohaniawan mereka pun tak mudah menyisihkan waktu di sela padatnya jadwal pelayanan.

“Sangat menyenangkan melihat kegembiraan dan antusiasme para rohaniawan di Asuncion pada saat melakukan pencoblosan metode KSK."

"Karena ternyata mereka baru pertama kali dalam beberapa tahun terakhir dapat berkumpul bersama kembali," ungkap salah satu petugas KPPSLN, Uniek Meisye.

Uniek mengatakan meski ada sejumlah kendala, namun pelaksanaan pemilu dengan metode KSK dapat terlaksana dengan baik.

Selain KSK, PPLN Buenos Aires juga menerima pengiriman suara melalui pos.

“Kita telah menerima 70 DPT dari pos hingga saat ini," ujar salah satu panitia PPLN, Adief Wafi.

Untuk TPS di Wisma Duta KBRI Buenos Aires tercatat ada 75 orang pemilih. TPS Wisma Duta dibuka mulai pukul 10.00-18.00.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/15/08325641/semarak-tps-di-buenos-aires-antrean-tak-panjang-dan-banyak-makanan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke