Salin Artikel

Galang Dana dan Sumbang Makanan Halal, Bentuk Solidaritas Warga Selandia Baru Pascateror

Beragam aksi solidaritas mulai dari penggalangan dana, menyumbang makanan halal, sampai menawarkan untuk menemani umat Muslim setempat yang merasa takut keluar rumah.

Di pinggiran kota Christchurch, dekat dengan lokasi insiden penembakan, Yoti Iaonnou bersama istrinya mengajak kepada penduduk setempat untuk ikut menyumbangkan makanan halal.

Gagasan mereka adalah untuk menyediakan makanan bagi puluhan kerabat korban yang menunggu di rumah sakit kota, menanti kabar tentang anggota keluarga mereka yang sedang berjuang untuk hidup.

Dan respon yang diberikan warga sekitar sangat positif dengan orang-orang yang mengantre untuk memberikan makanan mereka sepanjang Sabtu (16/3/2019).

"Kami sangat ingin dan senang dapat membantu. Kami akan berusaha untuk menjaga hal-hal yang konsisten dengan dukungan untuk para keluarga korban," ujar Ioannou kepada AFP.

Dia mengatakan mendapat begitu banyak makanan yang disumbangkan oleh warga, hingga dia harus mengumumkan kembali bahwa bantuan yang dikumpulkan untuk saat ini sudah lebih dari cukup.

Dalam sebuah postingan di Facebook, seorang wanita asal Wellington, Lianess Howard menuliskan tawaran untuk menemani perempuan Muslim di Wellington yang merasa tidak aman karena situasi pascaserangan.

"Jika ada wanita Muslim di Welliongton yang merasa tidak aman sekarang, saya akan berjalan bersama Anda, menunggu di halte bus dengan Anda, duduk di bus bersama Anda, atau pun menemani Anda saat berbelanja," tulisnya, yang kemudian menjadi viral di Twitter setelah tangkapan layarnya dibagikan lebih dari 16.000 kali.

Di seluruh penjuru Selandia Baru, penggalangan dana dilakukan dengan dua kampanye yang paling menonjol telah mengumpulkan lebih dari 3,2 juta dollar Selandia Baru (sekitar Rp 31 miliar) dalam waktu 24 jam pascaserangan.

Sementara warga lainnya menunjukkan dukungan mereka dengan membawa karangan bunga dan menaruhnya di dekat lokasi insiden sebagai wujud turut berduka cita.

Di antaranya ada Wendy dan Andy Johnson yang memetik pakis perak, tanaman yang menjadi simbol nasional Selandia Baru, dari kebun mereka untuk ditempatkan di dekat lokasi serangan.

"Kami memotong pakis perak dari kebun kami untuk menunjukkan bagaimana hati kami hancur atas kejadian ini, kami ingin memperlihatkan kepada komunitas Muslim bahwa kami mendukung mereka," ujar Wendy kepada StuffNZ.

"Mereka berhak untuk beribadah dan berdoa seperti yang mereka inginkan di kota ini, tanpa penghakiman atau pembunuhan. Sungguh mengerikan karena ini terjadi di kota kami," tambahnya.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/17/11340571/galang-dana-dan-sumbang-makanan-halal-bentuk-solidaritas-warga-selandia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke