Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah, Inggris dan AS Terhubung Saluran Telepon

Kondisi ini berbeda dengan puluhan tahun yang lalu, ketika komunikasi masih sulit dilakukan. Teknologi menjadi kendala utama dalam komunikasi ketika itu.

Semua berubah sejak Alexander Graham Bell menemukan telepon, perangkat yang dengan mudah menghubungkan satu orang dengan orang lainnya.

Meski demikian, tantangan tetap ada saat manusia dihadapkan pada kendala geografi, seperti rentang jarak Atlantik yang besar.

Kabel telepon sederhana tak memungkinkan bisa melintasi wilayah tersebut. Namun, kebutuhan perdagangan dan politik memaksa beberapa pihak untuk menghubungan telepon melewati daerah itu.

Hari ini 93 tahun yang lalu, tepatnya pada 7 Maret 1926, Inggris dan Amerika Serikat bisa terhubung saluran telepon. Melalui pengembangan dari tim insinyur AS dan Inggris, mereka bisa terhubung menggunakan sinyal radio.

Walaupun ini hanya sebatas percobaan awal, namun terhubungnya AS dan Inggris sebagai pertanda telepon sudah bisa digunakan lintas samudra dan benua.

Awal mula

Komunikasi antarbenua menjadi sesuatu yang dinantikan beberapa orang. Terhubungnya jaringan telepon lintas benua dan samudra memudahkan keperluan beberapa pihak.

Tak hanya sekedar perdagangan, kepentingan diplomasi juga bisa difasilitasi ketika komunikasi lintas benua dapat terhubung.

Pengembangan pertama dilakukan dengan membentangkan kabel panjang di bawah air. Selang beberapa minggu kabel ini rusak karena materialnya tak bisa bertahan lama menghadapi air laut.

Keadaan ini memacu para insinyur Bell Labs (kini AT&T) untuk mengembangan penemuannya. Ini bermula dari keberhasilan mereka mengadakan percakapan dua arah pertama dengan kapal di laut.

Selain itu, mereka juga bisa menghubungkan antara Virginia di AS dan Paris di Perancis walau hanya dengan layanan satu arah saja.

Perang mengakibatkan dampak yang besar, salah satunya adalah berbagai penemuan dan pengembangan telekomunikasi yang lebih baik secara cepat. Hal ini untuk menunjang peperangan.

Pada 1926, Bell Labs berhasil menghubungkan lintas benua antara AS dan Inggris. Ini menjadi langkah baru dan pertanda keberhasilan pengembangan Bell Labs kepada dunia komunikasi.

Pada awal 1927, akhirnya Bell Labs mulai mengkomersialkan dan memulai saluran resmi telepon lintas benua ini. Beberapa jurnalis berkumpul untuk bisa meliput percakapan bersejarah ini.

Dilansir dari The Telegraph, percakapan ketika itu dilakukan oleh Presiden Bell Labs, WS Gifford di New York dan Sir Evelyn Murray, Sekretaris Kantor Pos Umum (British Telecom) di London.

Percapakan antar keduanya tercatat sebagai panggilan telepon lintas benua pertama di dunia.

Setelah peristiwa itu terjadi, maka berbagai perusahaan telepon berlomba-lomba melakukan hal yang sama untuk memberikan layanannya pada komunikasi.

Pada tahap selanjutnya, Bell Labs memberikan kapasitas awal satu panggilan sekitar 75 dollar untuk tiga menit pertama.

Berkembang

Beberapa tahun kemudian, layanan telepon ini menyebar ke seluruh Amerika dan Eropa. Pada 1929, SS Leviathan menjadi kapal laut pertama yang menawarkan layanan telepon radio kepada para penumpang dan awaknya.

Pada era 1930-an, telekomunikasi menjangkau banyak negara lagi. AS dan Jepang akhirnya bisa terhubung satu dengan lainnya. Bell Labs juga memberikan layanan bagi pejabat penting negara untuk menikmati penggunaan telepon.

Pada 1963, Inggris mengawali panggilan internasional langsung (SLI) dengan beberapa fasilitas yang lebih modern.

Layanan SLI awal hanya tersedia antara London dan Paris sampai pada tahun 1964, BT melanjutkan untuk menghubungkan Birmingham, Edinburgh, Glasgow, Liverpool dan Manchester ke berbagai tujuan Eropa Barat.

Kini perkembangan internet lebih memudahkan komunikasi antar negara dan bahkan dunia.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/07/11360971/hari-ini-dalam-sejarah-inggris-dan-as-terhubung-saluran-telepon

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke