Salin Artikel

Kisah Pemberontakan Remaja AS kepada Sang Ibu karena Tak Diberi Vaksin

Hal itu karena keyakinan sang ibu yang menilai imunisasi berbahaya. Semuanya berubah ketika remaja berusia 18 tahun tersebut menentang ibunya.

Pada Desember 2018, dia diinokulasi, sebuah aksi pemberontakan yang kemudian membuatnya diundang ke Kongres AS.

"Saya tumbuh dengan pemahaman, ibu saya percaya vaksin itu berbahaya," katanya murid SMA itu, Selasa (5/3/2019) di depan Senat, seperti dikutip dari kantor berita AFP.

"Dia (ibu) akan berbicara terbuka tentang pandangannya tersebut baik secara online maupun langsung ke seseorang," ujarnya.

Tapi Lindenberger melakukan penelitian untuk mengumpulkan informasi untuk membela bahwa vaksin lebih penting ketimbang gerakan anti-vaksin.

Dia mempelajari laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, mengunjungi situs web organisasi kesehatan masyarakat, dan meneliti jurnal ilmiah.

Ketika dia menunjukkan kepada ibunya artikel tentang vaksin campak, gondok, dann rubela, ternyata tidak menarik antusias sang ibu.

"Begitulah yang mereka ingin kamu pikirkan," kata ibunya, seperti yang dikatan Lindenberger.

Alasannya, jika vaksin tersebut dirasa bertentangan dengan agama, moral, atau masalah pribadi, termasuk di negara bagian tempat tinggal Lindenberger, Ohio.

Mengatasi permasalahannya, remaja laki-laki itu menuliskan sesuatu di situs forum diskusi, Reddit.

"Orangtua saya tidak percaya pada vaksin. Sekarang, saya berusia 18 tahun, ke mana sata harus mendapat vaksinasi?" tulisnya.

Mendapat vaksin

Segera setelah itu, dia mendapat ribuan tanggapan dan media AS menghubunginya.

Akhirnya, Lindenberger mendapat vaksinasi hepatitis A dan B, influenza, tetanus, dan papillomavirus. Dia juga telah menerima vaksin MMR dan polio.

"Saya menghargai kemamuan berpikir kritis Anda," kata Senator Partai Demokrat, Tim Kaine.

"Saya ingin menjadi tamu acara makan malam Thanksgiving di rumahmu," gurau Senator Partai Republik Lamar Alexander kepada Lindeberger.

Dalam beberapa pekan terakhir, dia telah menjadi pahlawan bagi mereka yang berkutat pada pengobatan modern AS.

Para pejabat kesehatan di "Negeri Paman Sam" sedang berjuang untuk meyakinkan sejumlah orang yang menolak vaksinasi bagi anak-anak mereka sehingga memicu meningkatnya campak.

Seruan untuk gerakan imunisasi meningkat di tengah wabah campak terburuk di beberapa negara bagian AS, termasuk Washington.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/06/16055681/kisah-pemberontakan-remaja-as-kepada-sang-ibu-karena-tak-diberi-vaksin

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke