Hari Ini dalam Sejarah: Vampir Pertama Kali Muncul di Layar Lebar

KOMPAS.com - Cerita mengenai vampir sudah ada sejak abad 18 yang muncul dalam beberapa buku. Memasuki abad 20, cerita vampir mulai dikembangkan secara visual.

Hari ini 97 tahun lalu, tepatnya 4 Maret 1922,  vampir pertama kali dimunculkan di layar lebar dalam sebuah film.

Film itu berjudul "Nosferatu: A Symphony of Horror"

Dilansir dari Britannica, film itu berjudul "Nosferatu: A Symphony of Horror" yang mengangkat tokoh bernama "Nosferatu" dan diadopsi dari novel Drakula (1897) karya Bram Stoker.

Novel ini dikenal sebagai dasar bagi cerita vampir modern.

Film "Nosferatu: A Symphony of Horror" disutradarai oleh sutradara kenamaan Jerman, FW Murnau atau Friedrich Wilhelm Plumpe.

Pemutaran film berlangsung di Marble Hall Taman Zoologi Berlin, Jerman, dan memukau banyak orang mengenai kisah vampir besutannya.

Aktor Max Schreck dipervayakan sebagai pemeran Nosferatu. Film ini mendapatkan perhatian salah satunya karena efek visual yang dinilai "hidup" dan mengerikan berkat sentuhan sinematografer Fritz Arno Wagner.

Selain FW Murnau sebagai sutradara, yang bertindak sebagai produser dalam film ini adalah Albin Grau. Dia harus terjun ke lapangan selama Perang Dunia II untuk memikirkan alur dari cerita film vampir ini.

Ketika berada di Serbia, Grau bertemu dengan penduduk setempat yang berbagi dengannya mengenai legenda iblis pengisap darah yang meneror perdesaan.

Grau terpesona akan kisah petani yang mengklaim ayahnya sendiri adalah anggota mayat hidup.

Meski Grau terinspirasi dari pengalaman pribadi, ia bertekad mengambil cerita film ini dari novel Bram Stoker, dengan Henrik Galeen untuk menulis naskahnya.

Setelah Nosferatu muncul di layar lebar, mulai ada kepercayaan terhadap sosok vampir yang selama ini banyak dikisahkan pada buku-buku.

Protes dari istri Bram Stoker

Pasca kemunculan "Nosferatu: A Symphony of Horror", Floren Stoker, istri dari Bram Stoker, melayangkan protes. 

Dia mempertanyakan alur cerita dan lisensi film tersebut yang tanpa persetujuan mendiang suaminya. Selain itu, ia juga mempertanyakan diubahnya penamaan karakter dalam film tersebut.

Dengan dukungan dari British Incorporated Society of Authors, Florence mengajukan gugatan hukum terhadap film Nosferatu: A Symphony of Horrorterkait pelanggaran hak cipta.

Putusan akhir hakim memerintahkan perwakilan pemerintah untuk mengambil alih seluruh saliman film di Jerman.

Akan tetapi, Nosferatu justru semakin populer di Amerika Serikat, dan Florence Stoker tak bisa menghentikan laju film tersebut.

Pada 1931, Universal Pictures merilis Dracula, adaptasi pertama yang menerima lisensi dari Florence Stoker.