Salin Artikel

Mau "Ngantor" Naik Sepeda, Warga Belanda Dapat Potongan Pajak

Negeri kecil di Eropa itu tak hanya dikenal karena kincir angin atau bendungannya. Hal lain yang patut diperhatikan adalah soal kegemaran bangsa ini naik sepeda.

Menurut data dari situs resmi pemerintah Belanda www.goverment.nl, negeri itu bisa dikatakan sebagai negeri sepeda.

Bagaimana tidak, saat ini Belanda berpenduduk 17 juta jiwa dan populasi sepeda di negeri itu mencapai 23 juta.

Sejak 2005, angka kepemilikansepeda di Belanda meningkat rata-rata 12 persen. Peningkatan kepemilikan sepeda juga berdampak pada pola perjalanan bangsa Belanda.

Menurut data pemerintah, sebanyak lebih dari 25 persen mobilitas rakyat negeri itu dilakukan dengan sepeda.

Pada 2016, tercatat 4,5 miliar perjalanan sepeda yang mencakup jarak 15,5 miliar kilometer.

Menjadi negeri sepeda nampanyak belum cukup bagi pemerintah Belanda.

Belum lama ini, pemerintah Belanda mengumumkan akan menginvestasikan 390 juta euro atau sekitar Rp 6,2 triliun untuk membangun infrastruktur bersepeda dan menciptakan 200.000 orang penunggang sepeda baru dalam tiga tahun.

Pemerintah Belanda juga akan mengembangkan 15 rute jalan "tol sepeda", 25.000 tempat parkir sepeda, dan lebih dari 60 fasilitas penyimpanan sepeda.

Demikian disampaikan Kementerian Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda belum lama ini.

"Ambisi saya adalah memastikan warga bisa dengan mudah pergi ke sekolah atau tempat kerja, mengunjungikeluarga atau teman," kata Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air, Stientje van Veldhoven.

Memang lebih dari 25 persen perjalanan di Belanda dihasilkan para penunggang sepeda.

Namun, dari seluruh perjalanan itu hanya 25 persennya yang terkait dengan pekerjaan sementara 37 persen hanya untuk bersenang-senang.


Menurut Van Veldhoven, lebih dari 50 persen warga Belanda tinggal dalam jarak kurang dari 15 kilometer dari tempat kerja.

Dan, lebih dari setengah perjalanan mobil para komuter yang hanya menempuh jarak kurang dar 7,5 kilometer.

"Jarak itu bisa dijangkau dengan menggunakan sepeda," tambah dia.

Namun, untuk membuat orang meninggalkan mobil dan beralih ke sepeda tak mudah. Harus ada penawaran berupa uang.

Kini pemerintah Belanda menawarkan potongan pajak sebesar 0,19 euro atau sekitar Rp 3.000 per kilometer bagi warga yang mau bersepeda ke tempat kerja.

Untuk memastikan jarak itu, karyawan dan perusahaan menyepakati perjanjian soal jarak dan rute bersepeda yang akan ditempuh.

Sayangnya, keuntungan buat warga ini belum didukung sebagian besar tempat kerja.

Saat ini baru 11 tempat kerja di Belanda yang berkomitmen untuk mendukung karyawannya bersepeda ke tempat kerja.

Pemerintah Belanda menyerukan agar perusahaan menyediakan fasilitas bagi karyawan yang bersepeda misalya  kamar mandi di kantor.

Saat ini Belanda memang dikenal sebagai negara dengan budaya bersepeda yang amat tinggi.

"Pada 1960 hingga 1970-an, banyak kota di Belanda memberikan ruang bagi mobil dan saat itu amat jarang warga yang bersepeda," kata Meredith Glaser, peneliti di Institut Sepeda Urban di Universitas Amsterdam.

"Baru pada 1980-an hingga awal 90-an kebijakan yang memihak pesepeda dan pejalan kaki diimplementasikan," tambah Meredith.

Meningkatnya budaya bersepeda ini juga dibantu sejumlah peristiwa misalnya krisis minyak 1970-an.

Selain itu, adanya gerakan sosial pada 1960-an hingga 1970-an yang menentang penggusuran permukiman untuk pembangunan jalan raya.

"Belanda adalah satu dari sedikit negara yang mempertimbangka dengan serius sepeda sebagai moda transportasi," ujar Meredith.

Menurut rencana pemerintah akan membangun jalan tol sepeda antara Amsterdam dan kota Amstelveen.

Jalan lain antara kota pelajar Groningen di wilayah utara hingga ke Assen yang dikenal sebagai "ibu kota" sepeda di Belanda.

Pembangunan jalan tol khusus sepeda ini akan dimulai dalam kurun waktu tiga tahun mendatang.

https://internasional.kompas.com/read/2019/02/24/15473771/mau-ngantor-naik-sepeda-warga-belanda-dapat-potongan-pajak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke