Salin Artikel

Korban Tewas Tragedi Kebakaran di Bangladesh Bertambah Jadi 78 Orang

Diwartakan BBC, kebakaran yang berkobar pada Rabu (20/2/2019) malam itu menghanguskan bangunan tempat tinggal, dengan ruang penyimpanan bahan mudah terbakar di lantai dasar, distrik Chawkbazar.

Distrik Chawkbazar merupakan wilayah yang usianya berabad-abad, dengan jalan-jalan sempit dan bangunan jaraknya sangat dekat satu sama lain.

Hingga kini belum diketahui pemicu api yang kemudian berubah menjadi kebakaran hebat.

Sementara, kebakaran tercatat pada pukul 23.40 waktu setempat, ketika banyak warga sedang tidur.

Api muncul di gudang kimia di lantai dasar, kemudian merambat ke tiga bangunan lainnya. Banyak orang yang terjebak dan tidak dapat melarikan diri dari kebakaran.

Penjual kosmetik Mohammad Firoz mengatakan ada 25 teman dan kerabatnya yang hilang. Dia khawatir mereka menjadi korban tewas dalam kebakaran terburuk di ibu kota Bangladesh itu.

Dia mengaku melihat trafo listrik meledak, kemudian membakar mininis yang diparkir di bawahnya. Tabung gasnya lau meledak sehingga menyebabkan kobaran api di toko bahan kimia.

"Nyala api menyebar begitu cepat," katanya.

"Kami menemukan 24 mayat di satu sudut gedung dan 9 mayat lainnya di apotek," kata petugas pemadam kebakaran Shariful Islam.

"Mereka pikir mereka akan bertahan hidup dengan menjatuhkan daun jendela," imbuhnya, seperti diwartakan AFP.

Truk-truk pemadam kebakaran sebelumnya berupaya melewati jalan-jalan sempit untuk mencapai tempat kejadian dan sempat mengalami kekurangan air.

Tim medis di Rumah Sakit Medical College Dhaka menyatakan setidaknya merawat 55 orang terluka, termasuk 10 orang dalam kondisi kritis.

Ratusan orang bergegas ke rumah sakit mencari kerabat yang hilang. Namun, sebagian besar korban tewas dalam kondisi hangus sehingga tak bisa dikenali.

https://internasional.kompas.com/read/2019/02/22/12122101/korban-tewas-tragedi-kebakaran-di-bangladesh-bertambah-jadi-78-orang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke