Salin Artikel

5 Pembunuhan Terkenal terhadap Pemimpin Dunia Sepanjang Sejarah

Terkadang, pembunuhan pemimpin begitu mengejutkan karena dilakukan dengan cepat tanpa diketahui motif yang sesungguhnya. Memerlukan waktu dari pihak berwenang untuk mengulas motif dari peristiwa tersebut.

Berikut adalah lima pembunuhan terkenal sepanjang sejarah:

Hingga kini, para sejarawan menilainya sebagai salah satu figur presiden yang dicintai sepanjang sejarah AS.

Presiden Kennedy dibunuh ketika sedang melakukan iring-iringan di mobil kepresidenan di Dallas, Texas pada 22 November 1963. JFK menderita luka tembak pada bagian kepala dan leher, kemudian meninggal setelah dibawa ke Rumah Sakit Parkland.

Setelah kejadian tersebut, Wakil Presiden Lyndon B Johnson naik menggantikan peran Kennedy sebagai presiden. Muncul ide untuk membentuk badan yang berwenang menyelidiki kasus ini yang tertuang dalam Komisi Warren.

Hasilnya adalah bahwa pelaku yang melakukan pembunuhan adalah seorang bekas anggota marinir AS berusia 24 tahun, bernama Lee Harvey Oswald. Dia melepaskan tembakan dari lantai 6 sebuah gedung.

Namun, ternyata hasil itu kurang memuaskan. Ini disebabkan keterangan dari Oswald tak bisa didapat mengingat dirinya tewas tertembak ketika sedang berada di tahanan.

Setelah saat itu, muncul beberapa teori konspirasi tentang kematian dari Kennedy.

Mohandas Karamchand Gandhi adalah seorang pemimpin gerakan nasionalis India melawan pemerintahan Inggris. Gandhi selama ini bahkan dianggap sebagai Bapak India.

Ia diapresiasi kalangan internasional karena doktrin protes tanpa kekerasan untuk mencapai kemajuan politik dan sosial.

Dengan menggunakan cara non-kekerasan, dia memprotes pajak garam yang diberlakukan Inggris. Aksi protes massal itu memaksa Inggris keluar secara teratur dari India.

Namun, tak banyak orang yang menyukai kebijakan dari Gandi. Pada sore hari, 30 Januari 1948, Gandhi yang berusia 78 tahun makin lemah kondisinya berpegang pada dua cucu perempuannya dari kediamannya di Birla House, New Delhi, menuju acara pertemuan doa.

Seorang ekstremis bernama Nathuram Godse yang kesal terhadap Gandhi, berlutut di hadapannya dan mengeluarkan pistol semi otomatis.

Dia menembak Gandhi dalam jarak sangat dekat sebanyak tiga kali. Godse dan rekan konspiratornya, Narayan Apye, diadili dan dihukum mati pada 15 November 1949.

3. Indira Gandhi dan Kelompok Militan Sikh

Indira Gandhi menjabat sebagai perdana menteri India selama tiga periode berturut-turut (1966-77).

Selama awal 1980-an, Indira Gandhi dihadapkan dengan ancaman terhadap integritas politik India. Beberapa wilayah meminta kebebasan yang lebih besar dari pemerintah pusat. Pihak separatis Sikh di negara bagian Punjab kemudian menggunakan kekerasan dalam upaya memenuhi tuntutan mereka akan negara otonom.

Sebagai tanggapan, Gandhi memerintahkan serangan terhadap kuil paling suci Sikh, Harmandir Sahib (Kuil Emas).

Operasi militer bersandi Blue Star itu digelar atas perintah Perdana Menteri Indira Gandhi untuk menyingkirkan pemimpin kelompok militan Sikh Jarnail Singh Bhindranwale.

Bhindranwale dan pengikutnya menduduki kompleks kuil Harmandar Sahib sebagai puncak perlawanan umat Sikh yang merasa didiskriminasi warga mayoritas Hindu di India.

Tujuan utama Bhindranwale adalah meloloskan Resolusi Anandpur yang dikumandangkan partai politik Sikh, Shiromani Akali Dal pada 1973. Mereka menginginkan negeri Khalistan yang terpisah dari India.

Sebelum berkonflik dengan Pemerintah India, Bhindranwale sudah menjadikan kompleks kuil Harmandar Sahib atau Kuil Emas sebagai basis organisasinya sejak 1982.

Tujuh divisi tentara dikerahkan ke berbagai desa di Punjab. Malam harinya, sensor media diberlakukan dan seluruh sarana transportasi di Punjab dibekukan. Warga asing dilarang masuk ke Punjab lalu pasokan air bersih dan listrik juga diputus.

Jumlah korban insiden ini tak bisa dipastikan. Sejumlah sumber menyebut sekitar 200-an anggota pejuang Sikh tewas termasuk Bhindranwale.

Sementara militer India disebut-sebut antara 87-136 personel tewas dan 200 lainnya terluka.

Akibat lain dari operasi militer ini adalah pembunuhan PM Indira Gandhi pada 31 Oktober 1984, yang dilakukan dua orang pengawalnya yang merupakan penganut Sikh.

Martin Luther King Jr berperan besar dalam perlawanan mengakhiri undang-undang pemisahan rasial antara keturunan Afrika Amerika dengan warga kulit putih di AS, terutama di wilayah selatan.

Namanya mulai dikenal secara nasional saat King Jr saat dia menjadi pemimpin Konferensi Kepemimpinan Kristen Selatan (SCLC) yang menyuarakan perlawanan tanpa kekerasan oleh masyarakat kulit hitam Amerika untuk mendapatkan hak-hak sipil mereka

Perjuangan dan peranannya dalam melawan praktik undang-undang pemisahan rasial itu membawanya menjadi peraih penghargaan Nobel Perdamaian pada 1964.

Pada 4 April 1968, Martin Luther King tewas tertembak. Dia ditembak di balkon kamarnya di lantai dua Motel Lorraine di Memphis, Tennessee, AS ketika memberi dukungan terhadap aksi mogok yang dilakukan para pekerja sanitasi di kota itu.

King tewas ditembak oleh seorang sniper. Pembunuhan King lantas memicu kerusuhan di banyak kota di seluruh AS. Pemerintah federal sampai harus mengirimkan Garda Nasional ke Memphis dan di Washington DC untuk mengendalikan situasi.

Martin Luther King sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal dunia. Saat itu, dia baru berusia 39 tahun.

Kesaksian sejumlah orang menunjukan penembakan adalah James Earl Ray yang merupakan kriminal yang kabur dari sebuah penjara di Missouri pada April 1967 saat menjalani hukuman penjara seumur hidup karena melakukan perampokan.

Akhirnya dia tertangkap dan disidangkan. Namun pada 1990, anda dan anak-anak Martin Luther King Jr menyatakan mendukung klaim Earl Ray dan menyebutnya tak bersalah. Mereka kemudian menyebut adanya konspirasi yang melibatkan pemerintah dan militer AS.

Archduke Franz Ferdinand merupakan pangeran dari Dinasti Habsburg sekaligus pewaris takhta Kekaisaran Austria-Hongaria.

Dia memulai karier militernya saat berusia 12 tahun dan secara cepat dipromosikan hingga ke pangkat Mayor Jenderal pada umur 31 tahun.

Pada 1889, hidup Ferdinand berubah setelah sepupunya, Putra Mahkota Rudolf, secara mengejutkan bunuh diri di pondok berburu Mayerling.

Fakta itu membuat ayah Ferdinand, Karl Ludwig, menjadi putra mahkota. Namun dia meninggal pada 1896 akibat tifus, dan menjadikan Ferdinand berada di urutan pertama takhta Austria-Hongaria.

Dalam perjalanannya, Ferdinand dan istrinya dibunuh oleh Princip menggunakan pistol jenis FN Model 1910 pada 28 Juni 1914 pukul 10.45 saat berkunjung ke Sarajevo, ibu kota Provinsi Bosnia-Herzegovina.

Awalnya, pasangan itu diserang oleh anggota organisasi Black Hand lain Nedeljko Cabrinovic yang melemparkan granat ke arah mobil. Untungnya, granat itu jatuh di dekat mobil pengiring di belakang Ferdinand sehingga meledak dan melukai para pengiringnya.

Namun, Princip akhirnya memberikan tembakan kepada Sophie dan Ferdinand ketika mobilnya sedang putar balik.

Austria-Hongaria memberikan ultimatum kepada Serbia untuk segera menyerahkan pelaku penembakan yang bernama Gavrilo Princip.

Namun karena tak diserahkan, Austria mengumumkan perang kepada Serbia, yang diikuti oleh negara lain dan menyebabkan Perang Dunia I.

https://internasional.kompas.com/read/2019/02/01/19293451/5-pembunuhan-terkenal-terhadap-pemimpin-dunia-sepanjang-sejarah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke