Salin Artikel

Australia Akui Pemimpin Oposisi Sebagai Pemimpin Venezuela

Australia mengikuti pengakuan yang sudah diberikan sebelumnya oleh AS, Inggris, Jerman dan Perancis.

Venezuela mengalami kekacauan di bawah pemerintahan Presiden Nicholas Maduro, dengan kekurangan pangan yang berkelanjutan serta protes harian di tengah krisis ekonomi dan politik.

Dalam sebuah pernyataannya, Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne mengatakan, Australia akan mendukung Guaido sampai pemilu diadakan.

"Australia menyerukan transisi ke demokrasi sesegera mungkin di Venezuela," kata Menlu Payne.

"Kami sekarang mendesak semua pihak untuk bekerja secara konstruktif menuju penyelesaian situasi yang damai, termasuk untuk kembali ke demokrasi, penghormatan terhadap supremasi hukum dan penegakan hak asasi manusia rakyat Venezuela," tambah Payne.

Perjuangan atas kontrol di Venezuela beralih ke militer, mengingat para pendukung Guaido menyerahkan selebaran kepada tentara yang merinci usulan hukum amnesti yang akan melindungi mereka karena membantu menggulingkan Maduro.

Dalam sebuah siaran langsung, Guaido mendesak rakyat Venezuela untuk berpartisipasi dalam dua mobilisasi baru pekan depan.

Ia mengatakan, pada Rabu (30/1/2019), masyarakat harus berpartisipasi dalam aksi damai yang digelar selama dua jam.

Sementara pada Sabtu (2/2/2019), dia meminta para pendukungnya untuk mengadakan demonstrasi massal di "setiap sudut Venezuela" dan di seluruh dunia.

Guaido mengatakan, protes pada Sabtu itu bertepatan dengan tenggat waktu dari Uni Eropa bagi Maduro untuk menggelar pemilu.

https://internasional.kompas.com/read/2019/01/29/13494871/australia-akui-pemimpin-oposisi-sebagai-pemimpin-venezuela

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke