Salin Artikel

Australia Tangkap Sindikat Pencuri Susu Formula Bayi

Laporan The Sydney Morning Herald, Senin (21/1/2019), menunjukkan aksi pencurian oleh sindikat itu selama 12 bulan bernilai 1 juta dollar Australia atau sekitar Rp 10 miliar.

Polisi meyakini sindikat itu telah beroperasi selama beberapa tahun sebelumnya. Namun selama 12 bulan terakhir, ribuan pengiriman telah sampai ke China.

Inspektur Detektif Daniel Doherty menyebut kegiatan tersebut tidak bermoral karena didorong oleh keserakahan.

"Mereka tidak hanya menghasilkan dollar secara cepat dari keserakahan dan merugikan para ibu dan ayah Australia, mereka juga benar-benar mengambil susu formula bayi dari mulut bayi," katanya.

"Kami berpikir ini adalah kelompok kriminal yang ekspansif mengeksploitasi pasar luar negeri dengan merugikan rakyat Australia," imbuhnya, seperti dikutip dari ABC.

Susu formula asal Australia dijuluki sebagai "emas putih" di China karena dianggap lebih aman dan berkualitas baik ketimbang produk lokal.

Orang yang terakhir ditahan adalah pria berusia 31 tahun. Dia ditangkap di Bandara Sydney usai kembali dari China pada Sabtu pagi lalu.

Penangkapannya dilakukan setelah lima bulan sebelumnya polisi menggelar penggerebekan sebuah ruma di Carlingford dan menemukan 4.000 kaleng susu formula, vitamin, madu, dan uang tunai 250.000 dollar Australia.

Seorang perempuan usia 48 tahun juga ditangkap. Polisi terus menelusuri sindikat itu dan menahan seorang perempuan usia 29 tahun dan tiga pria lainnya.

Susu formula yang biasanya dijual 25-35 dollar Australia, dapat dijual dengan laba 100 dollar Australia per kaleng di China

Sebagai tanggapan atas krisis suplai susu formula, raksasa supermarket membatasi jumlah kaleng yang dapat dibeli oleh pelanggan.

Sementara beberapa supermarket menjual susu formula hanya dari belakang kasir.

https://internasional.kompas.com/read/2019/01/21/17262021/australia-tangkap-sindikat-pencuri-susu-formula-bayi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke