Salin Artikel

JPO di Berbagai Negara dengan Desain Unik, Salah Satunya di GBK

Terletak di kawasan Senayan dan Gelora Bung Karno, dua JPO baru menyita perhatian publik Ibukota khususnya, karena memiliki desain yang modern.

Selain dimudahkan dalam hal menyeberangi jalanan yang padat, pengguna juga dimanjakan dengan arsitektur bangunan juga pemandangan yang ada di sekitar JPO tersebut.

Tidak hanya di Jakarta, JPO dengan desain unik dan modern juga terdapat di berbagai negara, misalnya 5 berikut ini.

Model jembatan ini menggunakan ornamen-ornamen berbentuk segi empat berwarna putih yang dipasang secara spiral di sepanjang JPO.

Saat ini, bangunan JPO sudah terlihat berdiri namun belum rampung pengerjaannya.

Menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada awal bulan kemarin menyampaikan penyelesaian JPO masih terkenala masalah teknis.

Namun, Anies berharap JPO berkonsep modern kekinian yang ada di GBK ini dapat segera di buka di pertengahan Januari ini.

JPO ini dibangun di atas ketinggian 36 meter di atas permukaan tanah, melewati Henderson Road di bawahnya dengan konsep gelombang yang meliuk.

Meskipun terlihat modern, namun hampir sebagian besar material yang digunakan untuk membangun jembatan ini menggunakan bilah kayu Balau. Jenis kayu ini hanya bisa ditemukan di Asia Tenggara.

Di jembatan yang menghubungkan dua bukit ini, masyarakat bisa beraktivitas bersama orang-orang terdekat, mulai dari jalan santai, jogging, maupun sekadar menikmati suasana sekitar yang masih asri  dipenuhi pepohonan.

Di kejauhan, deretan gedung pencakar langit juga terlihat, menabah keindahan panorama yang bisa dinikmati dari jembatan sepanjang 274 meter ini.

Hal itu karena desain dari jempatan ini berbentuk ceruk, jadi ada separuh bagian bermodel terbuka, sementara bagian lain beratap dan terdapat ruang untuk duduk atau sekedar beristirahat.

Jembatan ini dibangun dengan desain spiral asimetris dan berdindingkan kaca transparan, berhiaskan kerangka-kerangka berbeda ukuran dengan motif detil yang cantik.

Sehingga, selain fungsinya sebagai tempat penghubung antar dua gedung, jembatan ini juga menjadi ikon tersendiri bagi Queen Street.

Jembatan ini dibangun oleh pihak CF Toronto Eaton Centre saat perayaan ulang tahunnya yang ke-40, untuk memudahkan konsumen yang akan berbelanja di sana.

Jembatan tersebut memiliki model terbuka, berwarna oranye dan putih, dengan bentuk menyerupai laba-laba atau huruf X.

JPO ini memudahkan pejalan kaki untuk menyeberangi Jalan General Norton de Matos yang ada di bawahnya.

Namun, karena modelnya yang terbuka dan tidak memiliki atap, perlu diperhatikan ketika menyeberang dalam kondisi hujan.

Jembatan ini memiliki warna kuning terang dan menghubungkan tiga titik sekaligus di area itu, yakni Central Station, sebuah restoran di bagian utara, dan Biennale Rotterdam di sisi barat.

Di tengah-tengahnya, terdapat sebuah bundaran sebagai kreasi untuk titik percabangan JPO tersebut yang memang mengarah ke tiga titik berbeda.

Sebelum adanya jembatan ini, area ini merupakan kawasan yang kurang terawat dan diabaikan. Namun, setelah The Luchtsingel ini didirikan, perekonomian di sekitar mulai tumbuh.

Material penyusun jembatan sepanjang 390 meter ini terdiri dari kayu yang sebagian dicat berwarna kuning.

Sama halnya seperti Segunda Circular, JPO ini tidak memiliki atap dan bermodel terbuka.

https://internasional.kompas.com/read/2019/01/10/15023671/jpo-di-berbagai-negara-dengan-desain-unik-salah-satunya-di-gbk

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke