Salin Artikel

Pesawat Maskapai Norwegia Terjebak di Iran Selama 3 Pekan

Salah satu armadanya, Boeing 737 Max, terjebak di Iran selama tiga pekan usai melakukan pendaratan darurat akibat masalah mesin.

Diwartakan AFP, Jumat (4/1/2019), manajemen maskapai kini dibuat pusing terkait perbaikan mesin pesawat.

Laporan dari www.airlive.net menyebutkan, pekerjaan perbaikan mengalami masalah karena sanksi internasional yang melarang maskapai mengirim suku cadang ke Iran.

Semua ini bermula dari insiden pada 14 Desember 2018,ketika pesawat sedang dalam perjalanan dari Dubai ke Oslo dengan membawa 192 penumpang dan kru.

Juru bicara Norwegia Air Shuttle, Andreas Hjornholm, mengatakan pilot harus melakukan pendaratan darurat di Shiraz, Iran, karena masalah mesin.

Meski demikian, penumpang dapat terbang ke Oslo pada hari berikutnya dengan menggunakan pesawat lain. Sementara, Boeing 737 Max masih terjebak di wilayah Iran.

Laporan menyebutkan, tim maskapai berupaya untuk memperbaikinya, tapi terkendala karena maskapai tidak bisa mengirim suku cadang ke Iran.

Seperti diketahui, Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian nuklir AS. Pemerintahan Donald Trump memutuskan untuk kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran.

Manajemen Norwegian Air Shuttle menolak berkomentar terkait laporan yang menyinggung soal sanksi internasional terhadap perbaikan pesawat di Iran.

"Saya hanya bisa bilang, kami sedang bekerja dengan beberapa opsi untuk membuat pesawat kembali mengudara," kata Hjornholm.

"Saat ini, kami sedang menunggu teknisi kami dapat memperbaiki pesawat," imbuhnya.

Insiden itu langsung memicu reaksi gurauan dari warganet di Iran.

"Iran telah menjadi Segitiga Bermuda yang memakan pesawat," tulis seorang netizen.

Kedutaan Besar AS di Oslo tidak bersedia untuk mengomentari kasus tersebut.

https://internasional.kompas.com/read/2019/01/04/21251211/pesawat-maskapai-norwegia-terjebak-di-iran-selama-3-pekan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke