Salin Artikel

Kado Tahun Baru Uni Soviet, Tu-144 Jadi Pesawat Supersonik Sipil Pertama

Namun, sebenarnya, pesawat supersonik untuk penerbangan sipil pertama dunia sebenarnya adalah Tupolev Tu-144 milik Uni Soviet (kini Rusia). Tu-144 dibangun bersamaan dengan Concorde, tapi Uni Soviet lebih unggul dalam hal waktu.

Tu-144 akhirnya mampu terbang lebih dulu. Memiliki bentuk yang hampir sama dengan Concorde, Tu-144 juga melayani penumpang lintas benua dan bahkan dunia.

Berikut perjalanan seputar Tupolev Tu-144 yang perlu Anda ketahui:

Namun, Tupolev Tu-144 merupakan mahakarya Uni Soviet. Ketika itu, negara ini terkenal dengan penemuan-penemuan yang serba besar dan serba luar biasanya.

Pesawat itu didesain dan dibuat oleh Andrey N Tupolev dan Alexey yang memiliki keinginan untuk menghadirkan kecepatan dan efisiensi waktu terhadap seseorang untuk hadir ke tempat tertentu.

Desain badan pesawat sangat mirip dengan Concorde, dan ada anggapan kalau proyek Tu-144 meniru Concorde. Namun, pada sesi akhirnya bentuknya berbeda dan Uni Soviet membantah anggapan tersebut.

Tupolev Tu-144 menggunakan sayap delta ganda yang sangat khas. Dalam produksinya, Tu-144 memiliki panjang 65,7 meter dan lebar sayap 28,8 meter. Kecepatannya hampir sama dengan Concorde buatan Inggris dan Perancis.

2. Mengudara pada 31 Desember 1968

Pesawat pertama Tu-144 terbang pada tanggal 31 Desember 1968. Tercatat dua bulan lebih awal dari Concorde. Keberhasilan penerbangan ini menjadi kado tahun baru bagi Uni Soviet ketika itu.

Selain itu, Tu-144 pertama kali mencapai kecepatan supersonik empat bulan lebih awal dari Concorde pada Juni 1969.

Penerbangan penumpang terjadwal dimulai pada 1977. Pesawat ini mengangkut surat antara Moskwa dan ibukota Kazakhtan, Alma-Ata (sekarang Almaty).

Pembuat Tu-144 punya rencana besar untuk dalam pengembangan teknologi supersoniknya. Namun, pesawat ini kalah pamornya ketimbang Concorde.

Jalur udara pesawat ini terhubung dari Moskwa ke seluruh dunia termasuk Eropa, Jepang dan Kuba. Dalam perjalanannya, pesawat ini mengeluarkan sonic boom yang dapat memecahkan kaca pada benda yang berada di bawah pesawat.

Pada 1977, beberapa sumber menyatakan bahwa Uni Soviet meminta bantuan negara Barat untuk membantu mereka dengan sistem manajemen mesin dan BAC-Aerospatiale untuk bantuan dalam mendesain pipa udara udara pada Tu-144.

Kemudian, pada 1978, mereka meminta lebih banyak lagi informasi mengenai teknologi Concorde seperti peralatan pemadam kebakaran hingga berbagai peralatan canggih.

Pemerintah Inggris memveto permintaan ini, karena teknologi itu dapat digunakan dalam pesawat militer dan dianggap berbahaya.

Awal mulanya, pesawat ini sangat menjanjikan. Namun, dalam perjalannya pesawat sering mengecewakan.

Pada pameran udara Paris Air Show, Tu-144, jatuh dan menewaskan 6 orang di pesawat dan 8 orang penonton. Peristiwa itu memberikan nilai minus akan teknologi pesawat ini.

Dalam perkembangannya, Tu-144 terkendala sejumlah masalah. Badan pesawat itu dibuat dari bahan yang besar dan berat, berbeda dengan iklan yang beredar.

Selain itu, muncul juga masalah mengenai badan Tu-144 yang sering menunjukan retakan setelah uji coba terbang. Semakin lama retakan semakin melebar. Para insinyur tidak dapat memperbaiki masalah ini dengan cepat mereka harus mendesain ulang sepenuhnya.

Masalah lainnya adalah para penumpang mengaku kurang nyaman. Tingkat kebisingan di dalamnya sangat tinggi, sehingga para penumpang bahkan tidak dapat mengobrol di kabin pesawat.

5. Akhir kejayaan

Karena beberapa kali mengalami kecelakaan, Tu-144 mengakhiri karier mengangkut penumpang setelah hanya beberapa tahun mengudara.

Dari 102 penerbangan dan 181 jam di udara, Tupolev Tu-144 mengalami beberapa kecelakaan. Bahkan 80 dari 226 masalah terjadi saat berada di udara.

Uni Soviet membangun 16 Tupolev Tu-144. Empat belas di antaranya layak terbang, sementara dua lainnya dibangun sebagai prototipe.

Pesawat ini pensiun pada 1990 setelah membawa kargo. Kariernya lebih cepat empat tahun untuk pensiun ketimbang Concorde.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/31/16071571/kado-tahun-baru-uni-soviet-tu-144-jadi-pesawat-supersonik-sipil-pertama

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke