Salin Artikel

Terlibat Perkelahian yang Dipicu Harga Nasi Lemak, 7 Orang Ditahan Polisi Malaysia

Kepolisian Malaysia mengatakan telah menahan tujuh orang yang diduga terlibat dalam perkelahian yang terjadi pada Senin (24/12/2018) dini hari di tempat peristirahatan Gambang di East Coast Highway.

Kepala polisi distrik Kuantan, Mohamad Noor Yusof Ali, mengatakan, mereka yang ditahan berusia antara 32 hingga 44 tahun, termasuk sopir bus dan sejumlah pria, salah satunya adalah pekerja di sebuah warung makan.

Menurut Mohamad Noor, insiden perkelahian itu dilaporkan oleh pemilik warung, yang mengatakan perkelahian dipicu perselisihan soal harga nasi lemak.

"Pelapor (pemilik warung) mengklaim pegawainya telah diserang oleh sopir bus setelah memintanya membayar kekurangan 1 ringgit (Rp 3.500) untuk pembayaran nasi lemak yang dijual seharga 2 ringgit (Rp 7.000)," kata kepala polisi.

Pemilik warung mengatakan bahwa karyawannya telah ditampar, dicekik, dan ditendang oleh sopir bus.

"Tetapi dia tidak ingin ada tindakan yang diambil terhadap sopir bus karena menganggap cedera karyawannya tidak serius," tambah Mohamad Noor, seperti dilansir dari Channel News Asia.

Namun, polisi menambahkan, pihak sopir bus juga telah mengajukan laporan di Kuala Terengganu, pada Selasa (25/12/2018), yang mengklaim dirinya telah dipukuli sejumlah pria tak dikenal, yang diyakininya terkait dengan perkelahian sehari sebelumnya.

Polisi juga menemukan sebuah video yang telah beredar luas, yang menunjukkan seorang pria dikepung dan dicemooh oleh tiga orang lainnya, yang kemudian mendatangi dan mulai mengeroyoknya.

Video tersebut diduga adalah insiden pengeroyokan yang dialami sopir bus. Demi menjernihkan kasus ini, polisi pun menahan ketujuh pria untuk dimintai keterangan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/28/07000041/terlibat-perkelahian-yang-dipicu-harga-nasi-lemak-7-orang-ditahan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke