Salin Artikel

Sulitnya Pemerintah Serbia Dorong Pasangan Muda untuk Punya Anak

Demikian seruan pemerintah Serbia kepada pasangan muda di negara tersebut untuk meningkatkan jumlah kelahiran.

Namun, para perempuan mengaku tidak butuh dukungan berupa slogan-slogan untuk menumbuhkan populasi negara.

Tingginya angka emigrasi ditambah dengan tingkat kelahiran yang anjlok pada angka rata-rata 1,5 anak per keluarga, termasuk yang terendah di Eropa.

Hal tersebut membuat jumlah penduduk Serbia turun menjadi di bawah 7 juta orang.

Menurut PBB, penduduk Serbia diperkirakan akan menyusut lebih dari 15 persen pada 2050.

Putus asa untuk membalikkan tren, pemerintah Serbia mengeluarkan beberapa proposal yang menggelitik, termasuk rencana untuk membangun "rumah bertingkat rendah" di wilayah dengan tingkat kelahiran terendah.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan, studi menunjukkan pasangan memiliki hampir dua kali lipat jumlah anak-anak tinggal rumah dengan dua hingga empat lantai, ketimbang di apartemen.

Komentar tersebut membingungkan media lokal, dengan satu surat kabar melaporkan tentang para akademis yang menewaryakan studi semacam itu.

Menteri yang bertanggung jawab atas demografi, Slavica Djukic Dejanovic, tetap membela gagasan bahwa lingkungan dapat memainkan peran.

"Ini merupakan fakta, di tepi kota-kota besar, permukiman termasuk pekarangan tempat anak-anak bermain dan orangtua minum kopi, kegembiraan dan tangisan anak lebih bisa didengar (di wilayah semacam itu)," katanya kepada AFP.

Dibayar agar melahirkan

Undang-undang perawatan bersalin yang disahkan pada tahun lalu bahkan memberikan beberapa bantuan bagi orangtua yang punya anak ketiga dan keempat.

Mereka akan mendapat sekitar 30.000 dinar atau Rp 4,2 juta per bulan selama 10 tahun.

Sementara itu, paket lengkap bantuan negara untuk cuti melahirkan tersedia bagi perempuan pekerja selama 18 bulan tanpa gangguan.

Diperkirakan, lebih dari seperempat populasi tenaga kerja Serbia bekerja di sektor pekerjaan tidak resmi dengan proporsi tertinggi di kalangan perempuan.

Banyak perempuan takut mengambil cuti hamil karena umumnya perusahaan memecat mereka setelah hal tersebut. Padahal, praktik tersebut ilegal.

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/10/16061201/sulitnya-pemerintah-serbia-dorong-pasangan-muda-untuk-punya-anak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke