Salin Artikel

Ditolak Gabung Tim "Sniper", Delapan Wanita Tuntut Garda Nasional Rusia

Minat kaum perempuan Rusia untuk mendaftar ke Garda Nasional pun semakin tinggi hingga sejumlah pelamar yang ditolak sampai harus mengajukan tuntutan ke pengadlan.

Mereka yang gagal direkrut di antaranya yang ingin bergabung dengan tim sniper atau penembak runduk maupun pasukan khusus.

Disampaikan Mayor Jenderal Igor Virukhin, yang bertanggung jawab dalam perekrutan tentara Garda Nasional, saat ini ada sekitar 20.000 anggota perempuan dalam pasukan khusus Rusia.

"Peminatnya sangat tinggi," kata Virukhin dilansir Russian Times, Senin (19/11/2018).

Virukhin menambahkan, bukti lain tingginya minat kaum wanita untuk bergabung dengan Garda Nasional Rusia tampak dari sidang pengadilan di kota selatan Saratov.

"Di kota itu delapan wanita mengajukan tuntutan terhadap Kementerian Pertahanan dan Garda Nasional Rusia karena tidak diizinkan untuk melayani sebagai prajurit atau anggota Pasukan Khusus," tambah Virukhin.

Petugas mengatakan, para wanita tersebut bermimpi untuk dapat bergabung sebagai sniper.

Namun Virukhin menegaskan bahwa wanita tidak bisa menempati posisi sebagai penembak runduk di Garda Nasional.

Dia menjelaskan, tugas sebagai penembak jitu tidak termasuk dalam profesi militer yang dapat diganti dan dilakukan oleh pria dan wanita, seperti petugas komunikasi atau juru masak.

"Itu bukanlah posisi untuk wanita," kata Mayor Jenderal Igor Virukhin.

Meski kini dilarang, namun saat Perang Dunia II, perempuan penembak runduk memberi kontribusi cukup besar dalam kemenangan Rusia.

Salah satu wanita penembak runduk yang paling terkenal semasa PD II adalah Lyudmila Pavlichenkova, yang telah menewaskan 309 anggota Nazi, termasuk 39 sniper musuh.

Aksi Pavlichenkova tercatat dalam pertempuran di kota-kota pelabuhan Laut Hitam, Sevastopol dan Odessa.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/19/20313271/ditolak-gabung-tim-sniper-delapan-wanita-tuntut-garda-nasional-rusia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke