Salin Artikel

Seorang Ilmuwan Rusia Tikam Rekannya di Antartika

Menurut kantor berita Interfax, Sergey Savitski menyerang koleganya sesama peneliti pada 9 Oktober lalu.

Kedua peneliti itu sudah tinggal dan bekerja bersama selama enam bulan di stasiun Bellingshausen di Pulau King George, 800 kilometer sebelah selatan pesisir Argentina.

Interfax mengabarkan, Savitsky menikam rekannya yang hanya disebut berinisial B di kantin stasiun penelitian tersebut. Savitsky kemudian menyerah kepada manajer stasiun tanpa perlawanan.

Sementara, ilmuwan yang terluka dikirim ke Chile untuk mendapatkan perawatan medis, sedangkan Savitsky berstatus tahanan rumah di pangkalan itu hingga 8 Desember mendatang.

Hingga kini, pemerintah Rusia belum memberikan komentar terkait insiden itu. Demikian dilaporkan harian The Guardian.

Stasiun Bellinghausen dibangun pada 1968 dan merupakan fasilitas riset pertama Uni Soviet di Antartika.

Nama tempat ini diambil dari penjelajah Antartika berkebangsaan Rusia di abad ke-19, Fabian von Bellingshausen.

Stasiun milik Rusia ini hanya berjarak kurang dari 200 meter dari fasilitas Frei, pos terluar milik Chile.

Beberapa stasiun penelitian lain yang ada di sekitar tempat itu adalah Escudero (Chile), Artigas (Uruguay), dan Tembok Besar (China).

Selain itu terdapat pula stasiun permanen milik Brasil, Peru, Kolombia, Argentina, Korea Selatan, dan Polandia.

Stasiun penelitian terbesar adalah McMurdo milik Amerika Selatan yang populasinya di musim panas bisa mencapai 1.200 personel.

Sementara itu, investigasi tindak kriminal di Antartika kerap terbentur kendala. Perjanjian Antartika 1961 menyebut, benua dingin itu bukan milik salah satu negara di dunia.

Argentina, Australia, Inggris, Chile, Perancis, dan Selandia Baru serta Norwegia mengklaim wilayah di Antartika meski tidak diakui perjanjian itu.

Sebanyak 30 negara, termasuk AS dan Rusia, mempertahankan tim riset di Antartika baik secara musiman atau setahun penuh.

Dan biasanya, hukum negara bersangkutan berlaku di stasiun-stasiun penelitian tersebut.

Beberapa kalangan telah mengusulkan sebuah perjanjian Antartika baru untuk menghasilkan hukum pidana yang seragam untuk semua orang yang berada di benua itu.

https://internasional.kompas.com/read/2018/10/24/18561321/seorang-ilmuwan-rusia-tikam-rekannya-di-antartika

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke