Salin Artikel

Diduga Disusupi Geng Narkoba, Seluruh Polisi di Kota Ini Diselidiki

Diwartakan AFP Rabu (26/9/2018), marinir dibantu polisi federal melaksanakan operasi darat dan udara di sekitar markas besar.

Dua komandan polisi ditahan atas tuduhan pembunuhan. Sementara kepala bagian jalan raya diperiksa terkait kepemilikan senjata ilegal.

Juru bicara keamanan Negara Bagian Guerrero Roberto Alvarez berkata, atribut yang dikenakan seluruh polisi Acapulco langsung dilucuti militer.

Mereka diminta menyerahkan senjata, radio, serta rompi anti-peluru. Kemudian seluruh anggota diminta menjalani tes untuk melihat latar belakang mereka.

Selain itu, Alvarez menjelaskan juga menahan sekretaris keamanan kota Max Lorenzo Sedano beserta seluruh jajarannya.

"Keputusan itu dibuat buntut semakin meningkatnya kejahatan dan kurangnya penanganan yang dilakukan aparat di kota ini," terang Alvarez.

Dia menambahkan, tugas melakukan pengamanan di kota pesisir berpenduduk 800.000 jiwa itu bakal dilakukan oleh gabungan militer dan polisi negara.

Washington Post memberitakan, Acapulco menjadi salah satu kota dengan angka rata-rata pembunuhan tertinggi di Meksiko maupun dunia.

Di 2017, dilaporkan terjadi 103 pembunuhan per 100.000 warga. Adapun di Guerrero, militer telah melucuti polisi di puluhan kota sejak 2014.

Dengan gaji yang kecil dan minimnya pelatihan, BBC mewartakan polisi lokal di Negeri "Sombrero" itu gampang dijadikan target oleh geng narkoba.

Terdapat laporan adanya anggota kartel yang menawarkan sejumlah uang kepada polisi agar bersedia menghormati pemimpin mereka, dan ancaman dibunuh jika tak melakukannya.

Di beberapa kota di Guerrero maupun Veracruz, polisi lokal bakal menangkap orang, dan menyerahkannya ke kartel narkoba untuk diinterogasi atau dibunuh.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/26/10591181/diduga-disusupi-geng-narkoba-seluruh-polisi-di-kota-ini-diselidiki

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke