Salin Artikel

Wali Kota di Filipina Incaran Duterte Ditembak Mati di Kantornya

Dilansir AFP Rabu (5/9/2018), Wali Kota Ronda Mariano Blanco ditembak orang tak dikenal pada tengah malam.

Inspektur Senior Jayr Palcon berkata dari keterangan saksi mata, empat orang pelaku keluar dari van putih dan masuk ke aula kantor.

"Wali kota berada di sana dan saat itu sedang tertidur. Kami masih belum tahu mengapa dia masih berada di kantornya selarut itu," kata Palcon.

Blanco dinyatakan tewas ketika dirawat di rumah sakit. Palcon menuturkan penyelidikan untuk mengungkap motif pelaku tengah dilakukan.

Dia menjelaskan, nama wali kota 59 tahun itu masuk ke dalam daftar Duterte berisi nama pejabat yang terlibat dalam peredaran narkoba.

Pembunuhan Blanco terjadi hampir setahun setelah Komisi Nasional Polisi melakukan pengawasan karena dia dianggap melakukan aktivitas perdagangan narkoba ilegal.

Blanco merupakan korban terbaru pembunuhan terhadap pejabat publik yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya di Juli, Wali Kota Tanauan Antonio Halili tewas ditembak sniper ketika melangsungkan upacara bendera.

Keponakan Blanco sekaligus wakil wali kota Jonah John Ungab dibunuh di Februari setelah menghadiri sidang dengar pendapat.

Blanco, Halili, maupun Ungab masuk di antara enam wali kota atau wakil wali kota yang dibunuh sejak Mei.

Sejak perang melawan narkoba dikumandangkan Duterte di 2016, polisi menyebut 4.410 pengguna maupun pengedar narkoba tewas terkena timah panas.

Kelompok HAM menyebut jumlah korban tewas tiga kali lipat lebih banyak dari yang dilaporkan aparat penegak hukum.

Sebabnya, polisi maupun kelompok hakim jalanan dilaporkan membunuh orang meski korban tidak terlibat dalam kasus narkoba.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/05/15192951/wali-kota-di-filipina-incaran-duterte-ditembak-mati-di-kantornya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke