Salin Artikel

Aktivitas Bajak Laut di Karibia Meningkat 163 Persen

Kisah mengenai bajak laut di Karibia pertama kali tercatat pada 1600-an, dan menjadi inspirasi franchise Disney Pirates of the Caribbean.

Namun dilansir Newsweek Senin (13/8/2018), studi yang dilakukan Oceans Beyond Piracy mencatat ada kenaikan aksi bajak laut 163 persen sejak 2017.

Pada April lalu, sebuah kelompok bajak laut menyerang empat kapal nelayan Guyana. Hanya lima dari total 20 kru yang berhasil selamat.

Salah satu penyintas adalah Deonarine Goberdhan. Dia mengisahkan rekan-rekannya diserang dengan minyak panas, golok, maupun dilempar dari kapal.

Pria 47 tahun tersebut berujar dia sempat dihajar sebelum dilempar. "Saya mencoba membuat kepala saya tetap di permukaan," ungkapnya pada Mei lalu.

Meski Oceans Beyond Piracy tak mencatat dampak ekonomi, diperkirakan aksi pembajakan pada 2017 itu memberi kerugian 949.000 dolar AS, atau Rp 13,8 miliar.

Washington Post memberitakan, laporan adanya bajak laut dalam 18 bulan terakhir terjadi di perairan Haiti, St Lucia, Nikaragua, dan Honduras.

Namun, lonjakan terbesar dikabarkan terjadi di Venezuela akibat krisis ekonomi di mana inflasi terjadi hampir satu juta persen.

Inflasi setinggi itu mengakibatkan angka pelanggaran hukum meningkat karena warga yang putus asa memilih jalur kriminal.

Lonjakan itu juga ditambah adanya laporan para polisi dan tentara yang memilih meninggalkan posnya karena gajinya tak kunjung dibayar.

Selain korupsi yang merajalela, para pakar juga menganalisis ada pejabat pemerintahan yang juga bekerja sama dengan perompak.

Roodal Moonilal, politisi Trinidad dan Tobago dari Kongres Nasional Bersatu berkata, aksi penyelundupan yang dilakukan orang Venezuela makin merebak.

"Apa yang kita lihat saat ini, bajak laut dan penyelundupan, merupakan buah dari kolapsnya ekonomi dan politik Venezuela," terang Moonilal.

https://internasional.kompas.com/read/2018/08/14/12313511/aktivitas-bajak-laut-di-karibia-meningkat-163-persen

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke