Salin Artikel

Atasi Sungai yang Menghitam dan Berbau, China Butuh Rp 2 Triliun

Pemerintah China juga sedang menghadapi masalah serupa. Kementerian lingkungan hidup China menyatakan, butuh lebih dari 1 triliun yuan atau sekitar Rp 2,1 triliun untuk membangun sistem jaringan pembuangan air limbah raksasa.

Sistem tersebut diyakini bisa menurunkan pencemaran yang parah di sungai-sungai wilayah perkotaan.

Melansir Straits Times seperti dikutip dari Reuters, Kamis (26/7/2018), berbagai kota di China didesak untuk mengurangi sungai dengan air berwarna hitam dan bau busuk menjadi kurang dari 10 persen hingga 2020.

Direktur departemen perairan kementerian ekologi dan lingkungan, Zhang Bo, otoritas setempat harus membangun jaringan pipa air limbah tambahan sepanjang 400.000 km untuk mengatasi masalah tersebut.

Setiap kilometernya membutuh dana sekitar 3 juta yuan atau Rp 6,9 miliar, sehingga pemerintah perlu meningkatkan harga air bersih untuk menutup biaya itu.

Menurut Zhang, masalah keuangan dan kurang penyesuaian dari tinkat lokal akan menghambat program pembangunan.

"Beberapa pemerintah daerah masih yakin meningkatkan kondisi lingkungan akan merugikan perekonomian," katanya.

"Mereka tidak punya anggaran untuk mengatasi polisi," imbuhnya.

Menurut dia, dengan meningkatkan kondisi lingkungan bisa semakin menarik industri properti dan investasi lainnya.

Pemerintah pusat memberikan julukan air sungai yang hitam dan bau tak sedap untuk menggambarkan polusi parah di sungai wilayah perkotaan.

Pemerintah juga meluncurkan kampanye pembersihan sungai dengan menerapkan kebijakan unik. Nama pihak berwenang yang gagal mengatasi polusi akan diumumkan ke publik sehingga akan merasa malu.

"Kami hanya ingin mereka kehilangan wibawa," ucapn Zhang.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/26/14495851/atasi-sungai-yang-menghitam-dan-berbau-china-butuh-rp-2-triliun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke